digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1982_TS_PP_NURDIN_1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Populasi-populasi cacing tanah dari biotop hutan, belukar dan kebun teh dari kawasan Balai Penelitian Teh dan Kina Gambung telah diteliti selama periode Agustus-November 1981. Ketiga biotop tersebut berbeda keanekaan species maupun kerimbunan vegetasinya. Di hutan ditemukan Metaphire javanica, Metaphire capensis, dan dua species Metaphire lainnya yang tidak teridentifikasi (Metaphire sp.1 dan Metaphire sp.2), di belukar ditemukan Metaphire sp.1 dan Pontoscolex corethrurus, sedangkan di kebun teh ditemukan Metaphire sp.1 dan Metaphire sp.2. Kepadatan populasi cacing tanah di hutan berkisar antara 7.8-22.2 ekor per m2 (1.02-8.69 g kering per m2), di belukar 1.1-8.9 ekor per m2 (0.16-1.39 g kering per m2), sedangkan di kebun teh berkisar antara 1.1-1.39 ekor per m2 (0.08-0.01 g kering per m2). Rasio C/N, pH, dan kadar organik tanah dari hutan, belukar, dan kebun teh relatif sama, sedangkan kelembaban relatif tanah, nilai tukar kation total, kalsium, dan magnesium tanah adalah lebih tinggi dari pada tanah belukar dan kebun teh. Nilai tukar kation total, kalsium, dan magnesium tanah adalah lebih tinggi pada plot yang kepadatan populasi cacing tanahnya relatif tinggi. Percobaan yang dilakukan di biotop belukar memperlihatkan bahwa penyemprotan dengan Cobox (0.05% menurunkan populasi cacing tanah, sedangkan Kelthane (0.05%) tidak. Percobaan di laboratorium memperlihatkan bahwa penyemprotan tanah dengan Cobox, Kelthane, dan Lebaycid dengan konsentrasi 0.05% tidak menurunkan populasi cacing tanah. Percobaan yang dilakukan di belukar memperlihatkan bahwa pencangkulan tanah menurunkan populasi cacing tanah yang terdapat di biotop tersebut. Pemeliharaan Pontoscolex corethrurus dalam kondisi laboratorium memperlihatkan pertumbuhan berbentuk kurva sigmoid. [RUMUS, dapat dilihat dengan mengklik file] (W=berat dalam mg; t=waktu dalam hari). Laju pertumbuhan cacing ini relatif lebih tinggi dengan makanan berupa serbuk rumput-rumputan kemudian diikuti dengan makanan berupa serbuk Lantana camara, Schima wallichii, dan terakhir Thea sinensis. Produksi kotoran harian Pontoscolex corethrurus cenderung berkorelasi dengan beret tubuhnya menurut persamaan Wc=7.117 W0.746 (Wc=berat kotoran per hari; W=berat tubuh).