digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ada 2 Program studi Pasca Sarjana yang sudah saya ajukan kepada Majelis Departemen Farmasi ITB. Program studi ini memerlukan masukan dari para profesional di bidang masing-masing sebelum dapat diajukan ke ITB dan Dikti. Para alumni diminta memberikan masukan berdasarkan pengalaman di lapangan. Program yang diusulkan menganut strategi sebagai berikut: dimulai dengan program pasca sarjana (Magister) dan kalau permintaan pasar cukup luas dikembangkan pula program sarjana, sehingga lapangan kerja dapat menampung lulusan. Kedua program pasca sarjana tersebut adalah Kosmetologi dan Farmasi Industri 1. Kosmetologi Kosmetik adalah kebutuhan harian yang secara teratur digunakan untuk tujuan perawatan dan kecantikan, makin tinggi tingkat kemakmuran di suatu negara akan makin tinggi kebutuhan akan sediaan kosmetik. Regulasi tentang kosmetik sebetulnya tidak kalah ketatnya dari regulasi tentang obat dan pada kondisi tertentu sukar dibedakan antara kosmetik dan obat, sehingga timbul terminologi Cosmeceuticals. Topik cosmeceuticals ini sedang dibahas secara luas oleh berbagai bidang keahlian dan latar belakang : regulator, ilmuwan ilmu dasar, farmasis, dokter, industri, ahli toksikologi, ahli farmakologi, dan lain sebagainya. Semua kita sudah mengetahui bahwa sediaan transdermal sudah berkembang dalam sistem penghantaran obat yang dapat menunjukan efek sistemik. Bahkan sejak lebih kurang 70 tahun lalu sudah diketahui bahwa pekerja di industri kimia zat warna yang kurang memperhatikan aspek perlindungan kerja dapat menderita kanker ginjal. Hal inilah yang pada awalnya menjadi titik pemacu pengembangan sediaan transdermal. Terapi hormon melalui transdermal untuk wanita yang sudah mengalami menopause sudah luas digunakan, dan terapi hormon ini juga untuk tujuan kosmetik (kecantikan dan perawatan kulit). Lalu apa beda kosmetik dengan obat? Perbedaan antara kosmetik dengan obat sangat komplek, kabur karena pengaruh persepsi kosumen, kepentingan perdagangan dan interpretasi status oleh instansi yang mengatur. 2.Usul Program Studi Baru Nutrisi dan Gizi Lebih kurang 60% populasi negara maju terutama mengalami obesitas yang merupakan masalah negara kaya. Di samping itu pengobatan penyakit degeneratif memerlukan pengaturan nutrisi dan gizi yang terkait dengan diet. Nutrisi dan gizi penting sekali untuk bayi, anak yang sedang tumbuh, wanita hamil, dan manusia lanjut usia. Semua terkait dengan pola makan, kualitas makanan, dan asupan kalori setiap hari. Di Departemen Farmasi hal ini telah disiapkan sejak awal berupa kuliah Kimia Bahan Makanan, dan juga di Departemen Farmasi telah pula diadakan progrm Magister Analisis Makanan. Masalah nutrisi, dan gizi adalah masalah masa depan bangsa yang perlu diantisipasi. Selanjutnya program ini dapat dikembangkan secara paralel dengan teknologi pegolahan makanan yang dekat sekali dengan masalah Teknologi Farmasi. Beberapa lembaga yang telah menawarkan program ini seperti Institut Pertanian Bogor, Akademi Nutrisi dan Gizi menekankan pada pendidikan dari aspek yang berbeda dari apa yang ingin dikembangkan di Departemen Farmasi ITB. ITB dapat mengembangkan pula pendidikan ini untuk program sarjana dengan penekanan pada kesehatan terutama terkait obat. Pada saat ini di seluruh dunia sedang dikembangkan Food Supplement yang terkait dengan kesehatan dan hal ini merupakan lapangan keilmuan dan profesi yang harus diisi oleh lulusan Fakultas Farmasi yang tidak harus menjadi Apoteker (Farmasis).