digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005 GL PP GOESWIN AGOES, DR., PROF 1-asli.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Pendahuluan: Ada 2 Program studi Pasca Sarjana yang sudah saya ajukan kepada Majelis Departemen Farmasi ITB. Program studi ini memerlukan masukan dari para profesional di bidang masing-masing sebelum dapat diajukan ke ITB dan Dikti. Para alumni diminta memberikan masukan berdasarkan pengalaman di lapangan. Program yang diusulkan menganut strategi sebagai berikut: dimulai dengan program pasca sarjana (Magister) dan kalau permintaan pasar cukup luas dikembangkan pula program sarjana, sehingga lapangan kerja dapat menampung lulusan. Kedua program pasca sarjana tersebut adalah Kosmetologi dan Farmasi Industri, A. Kosmetologi Kosmetik adalah kebutuhan harian yang secara teratur digunakan untuk tujuan perawatan dan kecantikan, makin tinggi tingkat kemakmuran di suatu negara akan makin tinggi kebutuhan akan sediaan kosmetik. Regulasi tentang kosmetik sebetulnya tidak kalah ketatnya dari regulasi tentang obat dan pada kondisi tertentu sukar dibedakan antara kosmetik dan obat, sehingga timbul terminologi Cosmeceuticals. Topik cosmeceuticals ini sedang dibahas secara luas oleh berbagai bidang keahlian dan latar belakang : regulator, ilmuwan ilmu dasar, farmasis, dokter, industri, ahli toksikologi, ahli farmakologi, dan lain sebagainya. Semua kita sudah mengetahui bahwa sediaan transdermal sudah berkembang dalam sistem penghantaran obat yang dapat menunjukan efek sistemik. Bahkan sejak lebih kurang 70 tahun lalu sudah diketahui bahwa pekerja di industri kimia zat warna yang kurang memperhatikan aspek perlindungan kerja dapat menderita kanker ginjal. Hal inilah yang pada awalnya menjadi titik pemacu pengembangan sediaan transdermal. Terapi hormon melalui transdermal untuk wanita yang sudah mengalami menopause sudah luas digunakan, dan terapi hormon ini juga untuk tujuan kosmetik (kecantikan dan perawatan kulit). Lalu apa beda kosmetik dengan obat? Perbedaan antara kosmetik dengan obat sangat komplek, kabur karena pengaruh persepsi kosumen, kepentingan perdagangan dan interpretasi status oleh instansi yang mengatur. B. Farmasi Industri Mencermati iklan industri Farmasi yang mencari tenaga ahli farmasi dengan kualifikasi magister sungguh sangat menarik. Departemen Farmasi sejak 10 tahun yang lalu telah menawarkan program Magister Farmasetika yang lebih berorientasi pada sains farmasi, banyak diikuti kalangan tenaga pengajar dan peneliti. Program Magister Farmasi Indutri yang diusulkan adalah program profesional dengan beban 36-39 SKS. Dalam rancangan kurikulum pendidikan ditekankan kepada pengetahuan yang perlu untuk industri dan aplikasi di industri; jadi merupakan program profesional. Dalam program studi ini tersedia jalur pengkayaan profesional berupa ceramah (10-12 sesi) oleh profesional industri yang harus diikuti oleh peserta. Dalam kurikulum diberikan pula perancangan industri, pengolahan buangan, dan masalah lingkungan, aplikasi statistik dan persyaratan registrasi obat di berbagai negara, serta berbagai masalah manufaktur dan kontrol di industri farmasi. Program membuka 2 opsi yaitu opsi manufaktur dan opsi jaminan mutu. Dalam rencana awal, program ini dapat dilakukan berupa program karyawan / eksekutif pada akhir minggu (Jumat s/d Minggu) di Jakarta, bekerjasama dengan industri dan atau laboratorium di ITB dan tenaga pengajar dari ITB dan kalangan profesional sehingga ada sinergi antara kedua pihak. Penanggung jawab keseluruhan program ini adalah Departemen Farmasi ITB. Saya ingin mengajak kalangan profesional, industri farmasi, dan Departemen Farmasi ITB, mari kita kembangkan dan laksanakan program ini bersama-sama. Dalam hal ini program marketing farmasi tidak dimasukan, karena diharapkan dikembangkan oleh program magister manajemen di ITB