digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP FANGKY SAMPELILING 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP FANGKY SAMPELILING 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP FANGKY SAMPELILING 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP FANGKY SAMPELILING 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP FANGKY SAMPELILING 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP FANGKY SAMPELILING 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Dalam proyek akhir ini, saya membahas tentang praktek kolusi yang terjadi dalam bisnis farmasi. Praktek kolusi yang dimaksud adalah kerjasama yang tidak sehat antara perusahaan farmasi dan tenaga kesehatan. Dalam memasarkan produknya, perusahaan farmasi berusaha menawarkan “hadiah” kepada tenaga kesehatan. Pemberian hadiah ini dimaksudkan untuk mengajak dokter agar membantu penjualan produk perusahaan bersangkutan. Strategi semacam itu merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan etika bisnis. Pembahasan permasalahan diatas di analisis berdasarkan konsep dasar etika, teleologi dan deontologi. Konsep dasar tersebut dipakai untuk menganalisis hubungan dari stakeholder yang ada. Hubungan stakeholder tersebut dilakukan dengan cara pengumpulan data kualitatif melalui observasi partisipasi. Hasil yang didapatkan adalah terjadi unsyncronize paradigm antara tenaga kesehatan dan konsep etika bisnis. Untuk menjawab kasus diatas dapat dilakukan melalui : penegakan hukum, proses monitoring dari badan pengawas perusahaan farmasi dan kinerja profesi kesehatan, edukasi masyarakat, komunikasi antara profesi kesehatan, standarisasi pelayanan kesehatan. Selain itu, saya juga menyarankan untuk dibentuk suatu badan independen. Badan ini berfungsi sebagai pengontrol dari setiap hubungan stakeholder yang ada. Dengan adanya badan independen ini diharapkan praktek kolusi yang terjadi dalam bisnis farmasi dapat diminimalisir.