digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1997 TS PP DJENI HENDRA 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

1997 TS PP DJENI HENDRA 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

1997 TS PP DJENI HENDRA 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

1997 TS PP DJENI HENDRA 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

1997 TS PP DJENI HENDRA 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

1997 TS PP DJENI HENDRA 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

1997 TS PP DJENI HENDRA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Dalam penelitian ini telah dipelajari kondisi pemisahan senyawa fenol dari limbah tar kayu campuran dan industri pulp kertas proses sulfat (lindi hitam), secara distilasi vakum isotermal. Kondisi optimum distilasi tar kayu diperoleh pada suhu 90derajat C, pada pH 2 dan waktu proses selama 4,5 jam. pH larutan diatur dengan larutan asam sulfat. Distilat yang diperoleh memiliki rendemen 84,8 X, dengan pH sebesar 5,59 dan kandungan senyawa fenol sebesar 0,89 7b/v. Kondisi optimum distilasi larutan lindi hitam proses sulfat ditemukan pada suhu 105 derajat C, pH 2 dan waktu selama 4,5 jam. Distilat yang diperoleh dari sampel ini menghasilkan rendemen 89,40 7., dengan pH sebesar 6,82 dan kandungan total senyawa fenol sebesar 0.76 Xb/v. Distilat yang dihasilkan dari kedua jenis sampel itu dimanfaatkan bagi pembuatan perekat fenol formaldehida. Distilat dari tar kayu campuran menghasilkan perekat yang kental berwarna merah dengan pH sebesar 8,6. Karakter kayu lapis yang menggunakan perekat dari distilat tar kayu campuran ini memiliki kadar air antara 7,25-9,83 X, kerapatan berkisar antara 4,993 - 11,829 Kg/cm2. Selanjutnya, perekat yang berasal dari distilat lindi hitam proses sulfat berwarna merah muda dengan rata-rata sebesar pH 9,3, sedangkan kayu lapis yang dihasilkan dengan perekat ini memiliki kadar air antara 8,2 hingga 12,87 X, kerapatan antara 0,5492-0,6205 g/cm3 serta keteguhan rekat antara 3,066-9,632 Kg/Cm2.