digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP DIANA TRIVENA YULIANTI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP DIANA TRIVENA YULIANTI 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIANA TRIVENA YULIANTI 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIANA TRIVENA YULIANTI 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIANA TRIVENA YULIANTI 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIANA TRIVENA YULIANTI 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIANA TRIVENA YULIANTI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Perancangan strategi pengelolaan kompetensi dosen bidang Sistem Informasi (SI) bertujuan untuk merespon perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang pesat. Pengelolaan kompetensi adalah proses yang menterjemahkan rencana bisnis organisasi menjadi definisi kebutuhan kompetensi dan aktivitas bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Pengelolaan kompetensi yang sukses akan dapat membantu organisasi dalam mengukur kinerja individu pekerja/SDM, sebagai kunci untuk mencapai tujuan bisnis. Kompetensi diterjemahkan sebagai kombinasi antara pengetahuan, keterampilan, prilaku, dan sikap; dan kompetensi berkaitan dengan pekerjaan. Pengelolaan kompetensi menjadi pembahasan yang menarik karena karakteristik kompetensi melekat pada individu sumber daya manusia (SDM) serta adanya keterkaitan antara kompetensi dengan pekerjaan. Sehingga dengan pengelolaan yang tepat diharapkan dapat memaksimalkan kompetensi yang dimiliki SDM sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Pembentukan strategi merupakan sekumpulan tindakan/aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi; dan sekumpulan tindakan tersebut membentuk sebuah pola sehingga dapat diterapkan pada proses bisnis-proses bisnis organisasi. Strategi yang akan dirancang pada penelitian ini adalah strategi untuk mengelola kompetensi dosen SI yang tersedia atau dimiliki sebuah perguruan tinggi (PT). Dalam menjalankan salah satu peran dosen, yaitu sebagai pengajar maka pengetahuan yang dimiliki dosen menjadi modal utama dalam proses mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan yaitu melalui kegiatan belajar dan mengajar suatu mata kuliah dalam sebuah kelas. Terselenggaranya kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan PT didasari atas kurikulum yang ditetapkan oleh PT tersebut. Untuk dapat menjalankan tugasnya tersebut, dosen SI harus memiliki tingkat pemahaman yang memadai terhadap pengetahuan SI. Oleh sebab itu strategi pengelolaan kompetensi yang akan dibentuk difokuskan pada bagaimana mengelola pengetahuan yang dimiliki dosen bidang SI supaya sesuai dengan kebutuhan PT. Pembentukan strategi terdiri dari 2 tahap utama, yaitu tahap analisis dan perancangan Kedua tahap dalam pembentukan strategi tersebut terdiri dari beberapa aktivitas yang akan merinci kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan pembentukan strategi. Aktivitas-aktivitas pada tahap analisis bertujuan untuk membentuk identitas strategi serta menganalisis pengaruh-pengaruh internal organisasi dan eksternal organisasi terhadap perancangan strategi. Aktivitas-aktivitas pada tahap perancangan didasari oleh hasil dari tahap analisis. Perancangan dilakukan dengan membuat dan menetapkan strategi yang nantinya akan diterapkan; serta dikendalikan penerapannya sehingga sesuai dengan strategi yang didefinsikan dan dapat mencapai tujuan pembentukan strategi pengelolaan kompetensi dosen bidang SI. Pengelolaan kompetensi adalah usaha untuk memaksimalkan kompetensi yang dimiliki organisasi sehingga mampu merespon perubahan-perubahan yang terjadi. Pengelolaan kompetensi dapat digambarkan sebagai sebuah siklus yang terbagi menjadi 2, yaitu siklus pengelolaan jangka pendek dan siklus pengelolaan jangka panjang. Siklus-siklus pengelolaan tersebut melibatkan kegiatan menentukan kompetensi dosen bidang SI (TO-BE), menilai kompetensi yang dimiliki dosen bidang SI (AS-IS), menganalisis gap yang terjadi antara kompetensi TO-BE dengan kompetensi AS-IS, dan kegiatan mengelola kompetensi. Tahap analisis dibagi menjadi 2 aktivitas, yaitu mendenisikan (identifying) dan mendiagnosa (diagnosing) strategi yang akan dibentuk. Pada aktivitas mendefinsikan (identify) dilakukan pendefinsian secara rinci mengenai apa strategi yang akan dibentuk dan menentukan secara global tindakan apa yang akan dilakukan dalam merancang strategi (pada tahap perancangan). Sedangkan pada aktivitas mendiagnosa (diagnosing) dilakukan diagnosa pengaruh internal organisasi dan eksternal organisasi terhadap strategi yang akan dirancang. Tahap perancangan dibagi menjadi 2 aktivitas, yaitu memperoleh (conceiving) dan menerapkan (realizing) strategi. Aktivitas memperoleh (conceiving) merancang alternatif-alternatif strategi dan melakukan penyeleksian untuk menentukan strategi yang akan diterapkan. Aktivitas menerapkan (realizing) yaitu menerapkan strategi yang telah diseleksi pada sistem khususnya pada STMIK CIC Cirebon; dan mengendalikan kinerja strategi supaya tetap pada jalur yang telah ditetapkan (aktivitas conceiving); serta memastikan kinerja strategi yang dibentuk sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai dengan identitas strategi yang didefinsikan (aktivitas identifying).