digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kuningan sering digunakan sebagai bahan konstruksi peralatan untuk menangani air laut. Korosi kuningan oleh air laut yang mengandung SRB dapat mengganggu operasi pabrik dan menimbulkan kerugian yang besar. Oleh karena itu, harus dilakukan pengendalian korosi mikrobiologis pada kuningan. Salah satu metode pengendalian korosi oleh mikroorganisme adalah dengan menggunakan inhibitor. Dalam penelitian ini, inhibitor yang digunakan adalah Glutaraldehid, Na-Benzoat dan Kalium Vanadat yang diketahui mampu menghambat metabolisme bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari ketiga inhibitor untuk menghambat korosi mikrobiologis kuningan dalam air laut. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan pengukuran laju korosi kuningan dalam air laut alami yang mengandung SRB dan penentuan populasi SRB dalam media perendaman. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variasi jenis inhibitor dan waktu perendaman. Hasil pengukuran laju korosi menunjukkan bahwa kuningan terkorosi dalam air laut mengandung SRB jika direndam hingga 9 minggu. Ketiga jenis inhibitor yang diuji mampu menginhibisi korosi mikrobiologis kuningan untuk waktu perendaman 9 minggu, tetapi meningkatkan laju korosi pada awal perendaman. Peningkatan populasi SRB dalam media perendaman kuningan terjadi pada penambahan ketiga jenis inhibitor, dengan urutan dari yang tertinggi Kalium Vanadat, Glutaraldehid dan Na-Benzoat.