digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Jasad hidup perairan dapat terganggu berbagai senyawa dalam air permukaan sebelum menyebabkan kematian. Sebagai akibatnya, jasad hidup melakukan reaksi terhadap senyawa pengganggu atau jasad hidup tersebut mengalami perubahan faal. Perubahan faal pada jasad hidup dapat dijadikan indikator tentang adanya senyawa pengganggu yang menyebabkan perubahan kualitas air. Jasad hidup yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan air tawar. Bila terjadi perubahan faal atau terjadi perubahan aktivitas pada ikan, tentu terdapat senyawa pencemar dalam air. Gejala kelainan faal pada ikan dapat dipakai sebagai suatu sistem peringatan yang dini akan kehadiran senyawa pencemar. Tujuan penelitian ini, ialah pengujian beberapa cara pengukuran perubahan faal ikan yang dapat digunakan untuk mendeteksi kehadiran senyawa pencemar dalam air dalam kadar yang belum mematikan (subletal). Ikan uji yang dipakai dalam penelitian ini ialah ikan mas, Cyprinus carpio L. dan ikan mujair, Tilapia mossambica P.. Senyawa yang digunakan dalam penelitian ini ialah triklorfon dan alkilbensensulfonat (ABS). Triklorfon merupakan insektisida organofosfat yang banyak dipakai di lingkungan perairan. ABS merupakan deterjen sintetis, yang umum digunakan bleb masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis ABS, yaitu yang memiliki rantai alkil linier dan rantai alkil bercabang.