digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tandan Kosong Sawit (TKS) yang merupakan limbah terbesar yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit, hingga saat ini pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal. Sejauh ini pemanfaatan yang dilakukan hanya terbatas untuk pengeras jalan, dijadikan pupuk serta digunakan sebagai penetral pH. Kandungan a-selulosa yang besar didalam TKS memungkinkan untuk mengolah TKS menjadi pulp, dimana dari TKS kering dapat dihasilkan 40 - 70% pulp dengan proses organosolv pulping. Selain itu, sejalan dengan berkembangnya teknologi membran, kandungan selulosa yang besar ini mungkin juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan selulosa asetat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan proses Emil Heuser yang menggunakan asam fosfat sebagai pelarut dan asam asetat glasial sebagai acetylating agent dengan melakukan variasi konsentrasi asam fosfat, waktu asetilasi dan suhu asetilasi. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui kondisi optimum reaksi asetilasi selulosa menjadi selulosa asetat yang nantinya akan dibandingkan dengan proses lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembuatan selulosa asetat dari pulp TKS dapat menghasilkan produk dengan kadar asetil 39-41% dengan kondisi optimum waktu asetilasi selama 15 menit pada rentang suhu 30-45 C. Untuk mendapatkan spesifikasi pulp dengan kandungan a-selulosa 95 - 100%, tandan kosong sawit pulp etanol harus diolah dengan proses berikut: a. delignifikasi menggunakan proses pemutihan CEHEH b. pemutusan dan y-selulosa c. pencucian untuk mengeluarkan semua pengotor Pulp yang dihasilkan dengan prosedur ini didapatkan mempunyai kandungan a-selulosa 90 - 98%. Seperti yang diharapkan pulp ini .dapat diubah menjadi selulosa asetat yang mempunyai kadar asetil 39-41%. Karena selulosa mengalami depolimerisasi dalam proses Emil Heuser, kemungkinan banyak selulosa yang hilang. Oleh karena itu lebih banyak selulosa yang dibutuhkan sebagai bahan baku daripada dalam proses Celanese. Proses Emil Heuser lebih menarik, karena bahan kimia yang digunakan dapat direcover dan digunakan kembali pada proses berikutnya. Sementara cairan asam asetat merupakan produk samping yang dihasilkan dalam proses Celanese.