digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Silmi Rahadiana Putri
PUBLIC Irwan Sofiyan

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk di ekspor dan penting dalam perekonomian Indonesia. Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi penawaran dan permintaan kopi Indonesia di pasar dunia. Perusahaan Kadatuan Koffie sudah melakukan ekspor kopi namun jumlah dan nilai ekspor tersebut bersifat fluktuatif dan cenderung masih rendah. Sehingga dibutuhkan strategi manajemen usaha untuk meningkatkan ekspor komoditas kopi (Coffea sp). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan, mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bagi usaha ekspor komoditas kopi, serta menentukan strategi pengembangan dalam manajemen usaha kopi yang berkelanjutan untuk peningkatan ekspor. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Analisis kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan analisis balance scorecard. Identifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dilakukan dengan analisa daya saing ekspor kopi dan analisa SWOT. Penentuan strategi pengembangan dalam manajemen usaha kopi yang berkelanjutan untuk peningkatan ekspor dilakukan melalui analisa data QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan Kadatuan Koffie berdasarkan analisis balance scorecard dari perspektif keuangan, status kinerja nya tergolong sangat baik dengan skor 10, pada perspektif pelanggan tergolong sedang – baik dengan skor 4– 6, pada perspektif proses internal bisnis tergolong sangat baik dengan skor 10, pada perspektif belajar dan berkembang tergolong sedang – sangat baik dengan skor 3– 10. Hasil analisis faktor utama internal dan eksternal yang memengaruhi antara lain : kekuatan karakteristik kopi Jawa Barat dan brand perusahaan di Negara tujuan ekspor, kelemahan dalam support keuangan dan persentase ekspor yang masih kecil, peluang daya saing dengan nilai RCA 12,9 dan permintaan global terhadap kopi Indonesia yang tinggi serta ancaman kondisi alam yang tidak menentu dan loyalitas mitra eksternal. Strategi utama yang digunakan yaitu dengan mempertahankan dan memperluas kerjasama dengan negara pengimpor dan memperkuat branding di negara tujuan ekspor.