digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Maulvi Azmiwinata
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional di masa depan. Saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada sumber energi konvensional yang berpotensi merusak lingkungan akibat tingginya kebutuhan energi yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau potensi pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan berbasis tenaga arus pasang surut di Selat Capalulu, Maluku Utara. Menggunakan pemodelan hidrodinamik, diidentifikasi dua lokasi potensial pada koordinat 1,877° LS - 125,328° BT (TP2) dan 1,863° LS – 125,323° BT (TP4) yang memiliki kecepatan median arus yang melebihi 1,8 m/s dan nilai maksimum arus yang melebihi 3,5 m/s. Instrumen KHPS Gen5 dari yang dipilih memiliki turbin berdiameter 5 m yang dapat menghasilkan daya nominal 37 kW dan maksimal 56 kW. Dirancang layout ladang pembangkit listrik untuk ditempatkan di TP2 dan TP4 dengan masing-masing lokasi menampung 45 turbin. Pengembangan pembangkit listrik ini diperkirakan dapat memproduksi hingga 22 GWh setiap tahun. Analisis finansial menghasilkan harga listrik sebesar Rp5.930/kWh. Namun, harga tersebut masih mahal jika dibandingkan dengan biaya pokok penyediaan (BPP) pembangkit nasional yaitu Rp1.027,70/kWh. Walaupun demikian, biaya pembangkitan rencana masih bersaing dengan biaya pembamhkitan PLTD yang berkisar Rp5.804/kWh. Variasi terhadap jumlah turbin juga tidak menghasilkan Levelized Cost of Electricity (LCOE) yang lebih rendah dari BPP nasional. Meskipun biaya pengembangan yang tinggi, penelitian ini menunjukkan bahwa Selat Capalulu memiliki energi aliran pasang surut yang menjanjikan.