digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ALAN S.R. INABUY 1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Identifikasi fluida dan diskriminasi litologi dari data seismik dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya dengan metode Amplitude Versus Offset (AVO), inversi, dan multi-atribut. Penggunaan metode-motede tersebut pada kenyataanya tidak selalu memberikan hasil yang baik, karena data seismik sendiri memiliki karakter yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk mendapatkan hasil optimal, dibutuhkankan analisa awal sebelum melakukan pengolahan data seismik. Analisa ini diharapkan dapat membantu menentukan arahan pengolahan data, dan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan. Analisa awal pada studi kasus dalam tugas akhir ini diperoleh dari proses uji sensitivitas, dan pemodelan data sintetik. Dari uji sensitivitas diperoleh kesimpulan bahwa terdapat dua karakter berbeda pada formasi sand-shale di Lapangan Supernova*, yaitu sand dengan impedansi rendah dan sand dengan impedansi tinggi. Sedangkan dari hasil uji sensitivitas, diketahui bahwa parameter Lambda/Mu dapat digunakan untuk memisahkan litologi sand dan shale. Namun demikian, kontras Lambda/Mu antara sand dan shale tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan nilai gamma ray, sehingga pengolahan data seismik diarahkan pada estimasi sebaran litologi menggunakan gamma ray dengan metode multi atribut. Hasil identifikasi fluida pada daerah penelitian menunjukkan pelamparan sand pada formasi S3 yang berpotensi mengandung gas, sementara estimasi sebaran litologi dengan metode multi-atribut dapat memberikan hasil yang baik, terutama sand dengan impedansi rendah yang terdistribusi pada daerah 800 hingga 1000 ms.