digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK SLAMET SUBAGYA
PUBLIC Alice Diniarti

Pada area pembangunan irigasi Indramayu terjadi kelongsoran atau pergerakan tanah pada lereng saluran. Kelongsoran lereng terjadi pada saat pekerjaan galian dan pengeringan (dewatering). Tanah pada lokasi yang ditinjau terindikasi memiliki sifat kembang-susut (swelling-shrinkage) menengah ke tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks plastisitas, PI lebih besar dari 30% dan nilai pengembangan 20-50%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mekanisme dan penyebab terjadinya kelongsoran. Setelah mekanisme dan penyebab terjadinya kelongsoran diketahui, dilakukan tinjauan alternatif perkuatan lereng dengan Corrugated Concrete Sheet Piles (CCSP) dan penggantian material tanah terpilih dari borrow area. Dalam analisis untuk mengetahui mekanisme dan penyebab kelongsoran, dilakukan tahapan-tahapan: (i) Tinjauan lapangan untuk mengidentifikasi lokasi, bentuk dan kedalaman bidang kelongsoran (slip surface); (ii) Identifikasi tahapan konstruksi yang dilakukan di lapangan sebelum sampai dengan saat terjadi kelongsoran lereng; (iii) Inventarisasi data hasil penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium; (iv) Pemodelan numerik analisis-metode elemen hingga stabilitas lereng. Dari hasil tinjauan lapangan dan identifikasi tahapan konstruksi, didapati bahwa kelongsoran lereng terjadi sesaat setelah dilakukan pengeringan. Kondisi ini dimodelkan dalam analisis numerik-metode elemen hingga stabilitas lereng. Parameter kuat geser dan kekakuan tanah untuk analisis stabilitas lereng diperoleh dari inventarisasi data hasil penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium. Analisis numerik-metode elemen hingga stabilitas lereng dilakukan dengan analisis tegangan total dan analisis tegangan efektif. Dalam piranti lunak yang digunakan, analisis tegangan total direpresentasikan sebagai metode Undrained C dan analisis tegangan efektif direpresentasikan sebagai metode Undrained A. Dalam analisis tegangan total, parameter kuat geser total dan kekakuan total digunakan sebagai masukan. Dalam analisis tegangan efektif, parameter kuat geser efektif dan kekakuan efektif digunakan sebagai masukan. Selubung keruntuhan Mohr-Coulomb digunakan sebagai kriteria keruntuhan. Dua kurva tegangan-regangan digunakan dalam studi ini: (i) Kurva tegangan-regangan elastik-plastik dan (ii) Kurva tegangan-regangan hiperbolik. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelongsoran lereng terjadi dikarenakan penurunan muka air secara tiba-tiba (rapid draw down). Kondisi ini ditunjukkan dengan nilai faktor keamanan, SF sama dengan satu. Stabilitas lereng pada kondisi eksisting dengan M.A.T. -3.2 m didapatkan nilai SF 1.27, setelah mengalami penurunan M.A.T. -6.2 m didapatkan hasil SF turun hingga 1.01. Hal tersebut membuktikan jika adanya pengaruh dari muka air tanah karena peristiwa rapid drawdown yang terjadi sesuai kondisi di lapangan. Lebih Lanjut didapatkan bahwa pada analisis tegangan efektif (Undrained A), model Mohr-Coulomb elastic-plastik memberikan tekanan air pori yang lebih kecil dibandingkan tekanan air pori yang dihitung menggunakan model hiperbolik (hardening soil). Hal ini menunjukkan bahwa model Mohr-Coulomb elastic-plastik kurang sesuai untuk analisis kuat geser tanah lunak ke sedang di lokasi yang ditinjau. Tinjauan alternatif perkuatan lereng dengan CCSP menghasilkan nilai SF 1.50 (memenuhi kriteria stabilitas lereng). Hal ini mengindikasikan bahwa perkuatan lereng dengan CCSP memberikan hasil yang efektif untuk penanganan stabilitas lereng saluran yang ditinjau.