digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Daniel Pranata Sembiring
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

Diabetes melitus adalah salah satu penyakit tidak menular yang mengalami peningkatan pesat dalam 20 tahun terakhir. Diabetes menjadi peringkat ketujuh sebagai penyebab kematian global tertinggi 2016 yang dilatarbelakangi oleh masalah kesehatan tiga beban. Diabetes di kota Bandung terus berkembang hingga menjadi salah satu dari lima penyebab kematian tertinggi. Peningkatan ini menjadi ancaman kesehatan kota Bandung. Perubahan pola hidup dinilai dapat mengurangi risiko diabetes khususnya pola makan dan pola gerak. Aktivitas fisik menjadi salah satu faktor risiko diabetes. Tingginya masyarakat yang kekurangan aktivitas fisik mengindikasikan risiko diabetes yang tinggi. Kurangnya intervensi peningkatan aktivitas fisik di kota Bandung menjadi salah satu alasannya. Untuk menentukan segmentasi kota Bandung berdasarkan intensi melakukan aktivitas fisik, dilakukan pengembangan model intensi melakukan aktivitas fisik yang didasari kerangka Integrated Behavioral Model (IBM). Pengembangan model dilakukan dengan sembilan hipotesis penelitian. Pengujian model teoritis dengan sampel sebanyak 226 responden. Data responden diolah dengan structural equation modelling untuk membuktikan hubungan kausal antar variabel pada model dan latent class clustering untuk membentuk segmentasi. Terdapat tiga kluster yang berbeda berdasarkan pendapat terhadap aktivitas fisik dan karakteristik demografis. Segmentasi yang terbentuk pada penelitian ini digunakan sebagai dasar perancangan strategi komunikasi intervensi pencegahan diabetes untuk meningkatkan frekuensi melakukan aktivitas fisik di kota Bandung. Untuk setiap kluster, strategi dibangun dengan menentukan target audiens, tujuan, saluran, dan aktivitas komunikasi yang memengaruhi intensi melakukan aktivitas fisik.