digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP DHIYA PRANA WIDYA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Bermain merupakan kodrat manusia yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dorongan untuk bermain menjadi kebutuhan primer yang mendahului kebudayaan. Terlepas dari kesadaran pemainnya, permainan itu sendiri tetap akan ada. Sebab, pemain yang terlibat membentuk dan juga dibentuk oleh permainan itu sendiri. Demikian pula dengan karya seni, pemahaman estetis menempatkan karya seni berdiri sebagai objek sasaran interpretatif yang dihadapkan oleh subjek (interpreter), atau sebaliknya, audiens berdiri sebagai subjek yang menerima interpretasi dari objek (mode of being). Fenomena hubungan timbal balik yang paradoks ini secara konseptual memiliki benang merah yang sama dengan interaktivitas dalam seni. Seniman, karya seni, dan audiens perlu melebur untuk mendapatkan makna yang hendak disampaikan. “Timezonk” merupakan refleksi dari fenomena yang terjadi antara subjek yang bermain dan objek yang dimainkan dalam medan seni rupa di Indonesia. Interaktivitas dalam seni sebagai medium disajikan dalam bentuk tiga rangkai wahana permainan pasar malam dengan peluang kalah yang lebih besar dari peluang menang. Karya ini dimaksudkan untuk mengajak audiens bermain dengan kemusykilan dan relasi timbal balik antara subjek dan objek yang bermain atau dimainkan.