digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-PUSTAKA-1.pdf
File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-PUSTAKA-2.pdf
File tidak tersedia

1994 TS AGUS TRI SANTOSA 1-PUSTAKA-3.pdf
File tidak tersedia

Ringkasan: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), merupakan Konsep Pendukung Keputusan yang ditandai dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambil keputusan , dalam hal ini Manajemen Puncak maupun Menengah, memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang semi terstruktur maupun tidak terstruktur. Tulisan ini merupakan hasil rancangan SPK guna membantu pihak pengambil keputusan , dalam menilai dan mengendalikan unjuk kerja (performansi) Divisional Di PT. INTI (Persero). Penilaian dan pengendalian unjuk kerja Divisional ini didasarkan atas tolok ukur yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang tertuang dalam SK Menteri No. . 826/KMK.03/1992 , tgl. 24-07-92 , tentang kriteria sehat atau tidaknya suatu Perusahaan di Lingkungan BUMN. Ratio yang digunakan untuk ini adalah ratio keuangan dari data Neraca dan Perhitungan Laba/rugi yang diterbitkan oleh masing-masing Divisi/SBU. Dengan sistem ini, pengambil keputusan baik ditingkat Pusat maupun di setiap SBU, akan lebih mudah dan cepat mengetahui dan sekaligus menganalisa setiap terjadi perubahan unjuk kerja baik di masing-masing Divisi/SBU maupun di tingkat Pusat secara keseluruhan. Disamping itu, antisipasi secara dini dapat diberikan apabila terjadi gejala penyimpangan yang berdampak negatif terhadap unjuk kerja Perusahaan. Dalam rancangan SPK ini dilakukan modifikasi kodifikasi akuntansi yang telah ada, yaitu tentang Kode Rekening , yang tadinya terdiri dari 16 digit yang berisi unsur Kode Jenis Biaya dan Tempat Biaya, dirubah menjadi 2x8 digit yang terdiri 2 unsur terpisah : 8 digit pertama untuk Unsur Jenis Biaya 8 digit kedua untuk Unsur Tempat Biaya Modifikasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah penyisipan , perubahan, penghapusan data dan untuk menghindari terjadinya pengulangan data yang sama. Dengan cara ini modifikasi data base akan lebih mudah dilaksanakan. Pengolahan data untuk menjadi Neraca dan Perhitungan Laba/rugi, dilakukan secara otomatis, sedangkan sistem yang lama masih dilakukan secara manual. Konsep rancangan ini telah diterapkan di PT. INTI (Persero) , khususnya di SBU Transmisi. Dan hasilnya dinilai cukup memadai.