digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwianto Harry Nugraha
PUBLIC yana mulyana

Sistem penghantaran obat berbasis teknologi nano, khususnya misel polimer adalah salah satu pendekatan formulasi yang menjanjikan untuk penghantaran obat kemoterapi ke jaringan otak. Penggunaan polimer yang mempunyai kombinasi gugus hidrofilik dan hidrofobik seperti pada poloxamer dapat meningkatkan penghantaran obat menembus sawar darah otak secara selektif. Pengembangan misel polimer menggunakan metode pengeringan beku (freeze drying), merupakan salah satu pendekatan yang sangat potensial, karena memungkinkan produksi skala besar untuk menunjang proses komersialisasinya. Dosetaksel sebagai salah satu agen kemoterapi yang bertindak sebagai inhibitor mikrotubulus sel adalah obat pilihan utama untuk kanker karena memiliki spektrum antikanker yang luas dan juga terbukti memiliki efektivitas pada kanker otak. Produk komersial dosetaksel yang sudah beredar di pasar global, Taxotere®, diformulasikan dalam bentuk sediaan bebas air dengan menggunakan pembawa polisorbat 80 dan alkohol. Kelemahan formula ini adalah timbulnya efek samping saat penggunaan sehingga pasien perlu memperoleh tindakan pendahuluan (premedication) sebelum diterapi. Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pasien dan juga beresiko tinggi pada keamanan pasien. Sampai saat ini, belum dilaporkan adanya produk kemoterapi mengandung dosetaksel dalam sediaan berbasis air yang aman dan nyaman untuk pasien. Poloxamer adalah polimer amfifilik yang merupakan kopolimer tri-blok yang telah banyak digunakan pada produk farmasi yang telah memperoleh izin edar. Misel polimer menggunakan poloxamer dilaporkan menunjukkan kemampuan dapat meningkatkan distribusi obat ke jaringan otak. Pada penelitian ini telah berhasil dikembangkan formula dosetaksel yang berbasis air menggunakan teknologi misel polimer dari poloxamer melalui proses pembuatan pengeringan beku. Formulasi ini dapat meningkatkan kelarutan dosetaksel dalam air lebih dari 3000 kali. Beberapa optimasi telah dilakukan, seperti pengaruh konsentrasi polimer, pengaruh muatan surfaktan tambahan, dan pengaruh bahan penstabil terhadap karakteristik fisik, kimia, dan efektivitas antikanker, serta kemampuan penetrasi sawar darah otak sehingga diperoleh formula optimal dari misel polimer yang mengandung dosetaksel. Misel polimer dari dosetaksel yang dihasilkan dari proses optimasi memiliki ukuran partikel 21,2 nm + 0,3 nm dengan indeks polidispersitas 0,333 + 0,020 yang menunjukkan bahwa partikel misel berukuran nanometer dan memiliki distribusi partikel yang homogen. Evaluasi secara in-vitro menunjukkan bahwa misel polimer yang mengandung dosetaksel memiliki efektivitas antikanker dan penetrasi melewati membrane sawar darah otak yang lebih baik dari produk komersial Taxotere®. Penelitian pada hewan coba memperlihatkan bahwa konsentrasi dosetaksel di darah dan di otak dari misel polimer yang mengandung dosetaksel lebih tinggi dari produk komersial Taxotere®. Walaupun memiliki konsentrasi lebih tinggi pada darah dan otak, misel polimer yang mengandung dosetaksel menunjukkan profil keamanan yang lebih baik dari produk komersial Taxotere®. Penelitian ini membuktikan bahwa dosetaksel yang diformulasikan dalam misel polimer memiliki aktivitas antikanker lebih baik pada percobaan in vitro, dapat dihantarkan ke jaringan otak pada konsentrasi lebih tinggi, dan memiliki profil keamanan lebih baik dibandingkan dengan produk komersial yang saat ini.