digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Vienntiny Safrilianti Effendi
EMBARGO  2026-04-04 

BAB1 Vienntiny Safrilianti Effendi
EMBARGO  2026-04-04 

BAB2 Vienntiny Safrilianti Effendi
EMBARGO  2026-04-04 

BAB3 Vienntiny Safrilianti Effendi
EMBARGO  2026-04-04 

BAB4 Vienntiny Safrilianti Effendi
EMBARGO  2026-04-04 

BAB5 Vienntiny Safrilianti Effendi
EMBARGO  2026-04-04 

Tumbuhan genus Myrica dari famili Myricaceae adalah salah satu genus yang dilaporkan memiliki aktivitas farmakologis. Genus ini memiliki lebih dari 40 spesies dan tersebar di beberapa wilayah, seperti Indonesia, Malaysia, India, Cina, dan Kamerun. Myrica secara tradisional telah banyak dimanfaatkan sebagai obat demam, batuk, anti-asma, luka bakar, penyakit kulit, dan sakit perut. Metabolit sekunder utama dari genus ini adalah siklik diarilheptanoid yang diketahui memiliki beragam bioaktivitas, seperti antikanker, pro-apoptosis, antiinflamasi, antiinfluenza, antioksidan, dan antibakteri. Salah satu spesies dari Myrica yang tumbuh di Indonesia adalah M. javanica. Penelitian terkait kajian metabolit sekunder dari spesies ini masih terbatas. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian terkait isolasi metabolit sekunder dari kulit batang M. javanica, namun isolasi dari jaringan lain seperti ranting belum pernah dilaporkan. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu melakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari ranting M. javanica, isolasi metabolit sekunder dari ranting M. javanica dan uji bioaktivitas senyawa hasil isolasi, serta penyusunan e-modul untuk pembelajaran kimia bahan alam. Pada tahap pertama ekstrak aseton ranting diuji kandungan flavonoid, steroid-terpenoid, fenolik, alkaloid dan saponin. Selanjutnya, serbuk ranting M. javanica diekstraksi dengan pelarut aseton pada suhu ruang (maserasi) sehingga diperoleh ekstrak aseton, kemudian difraksinasi dan dimurnikan menggunakan teknik Kromatografi Cair Vakum (KCV) dan Kromatografi Kolom Gravitasi (KKG). Penentuan struktur senyawa hasil isolasi dilakukan berdasarkan data spektroskopi, yaitu NMR-1D (1H-NMR dan 13C-NMR) dan NMR-2D (HSQC dan HMBC), spektrometri UV-Vis serta FT-IR. Senyawa hasil isolasi diuji sitotoksitasnya terhadap sel murin leukemia P-388 mengikuti metoda MTT. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak ranting M. javanica mengandung metabolit sekunder golongan fenolik, flavonoid, terpenoid, dan saponin. Pada penelitian ini, tiga senyawa siklik diarilheptanoid telah diisolasi dari ranting M. javanica dan dikarakterisasi sebagai mirikanon, porson dan mirikanol. Mirikanol merupakan senyawa utama dari ranting M. javanica. Mirikanol dan mirikanon telah dilaporkan dari kulit batang M. javanica, sedangkan porson untuk pertama kali diisolasi dari M. javanica. Uji aktivitas sitotoksik senyawa hasil isolasi menunjukkan sifat tidak aktif P-388 (IC50 > 4,0 ?g/mL). Hasil dari penelitian yang meliputi skrining fitokimia, proses isolasi serta pengukuran spektroskopi senyawa hasil isolasi selanjutnya menjadi sumber materi untuk menyusun e-modul sebagai media pendukung dalam pembelajaran kimia bahan alam.