digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 1 Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 2 Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 3 Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 4 Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 5 Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

PUSTAKA Fajar Rachmadi Priyambada
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Bali dan Nusa Tenggara berlokasi di zona transisi antara subduksi lempeng Indo- Australia di sepanjang busur Sunda dengan tumbukan Benua Australia di sepanjang busur Banda, sehingga memiliki seismisitas yang tinggi. Akibatnya, di utara wilayah ini terdapat Flores Backarc Thrust dan Wetar Thrust yang beberapa kali menyebabkan gempa besar, diantaranya gempa dan tsunami Flores tahun 1992 dan gempa Lombok tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mencitrakan struktur kecepatan gelombang body (Vp, Vs, dan rasio Vp/Vs) di bawah permukaan Bali dan Nusa Tenggara. Data gempa yang digunakan sebanyak 4587 event dari katalog Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun 2019-2020 pada koordinat 112o – 128o BT dan 4o – 13o LS. Berdasarkan picking ulang 4587 event gempa, diperoleh 50857 fase gelombang P dan 16797 fase gelombang S dari 90 stasiun seismik BMKG. Penentuan lokasi hiposenter menggunakan metode Non- Linear Location dan inversi tomografi menggunakan metode fast marching dengan program FMTOMO. Hasil inversi tomografi menunjukkan beberapa fitur tektonik di wilayah penelitian, diantaranya slab dan Backarc Thrust memiliki anomali Vp positif, Vs positif, dan nilai rasio Vp/Vs negatif. Slab yang tersubduksi memiliki sudut penunjaman sekitar 10o – 30o dari Java trench. Flores Backarc Thrust berhasil diidentifikasi dengan citra anomali Vp positif, Vs positif, dan rasio Vp/Vs negatif di utara Flores, memanjang dari utara pulau Flores hingga ke utara Bali pada kedalaman sekitar 4 km hingga 50 km. Zona transisi busur Sunda-Banda berhasil diidentifikasi menggunakan citra anomali Vp positif, Vs positif, dan rasio Vp/Vs negatif pada sisi timur Pulau Sumba, Pulau Sawu, Pulau Rote hingga Timor bagian barat. Di bawah zona gunungapi di wilayah penelitian ini memiliki anomali Vp negatif, Vs negatif, dan rasio Vp/Vs positif pada kedalaman < 25 km.