digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berlokasi di Kecamatan Kertasari yang meliputi Desa Cikembang, Desa Tarumajaya, Desa Santosa, dan Desa Neglawangi serta di Kecamatan Pamulihan yang meliputi desa Linggarjati Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Seiring dengan bertambahnya penduduk maka kebutuhan air tanah di daerah penelitian terus meningkat, masyarakat sekitar cenderung menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari dari mata air yang telah ditampung di baik daripada menggunakan sumur gali. Beberapa titik mata air terdapat indikasi oksida besi yang berpotensi sebagai zat pencemar air tanah. Oleh karena itu, diperlukannya penelitian terkait kondisi geologi, geomorfologi, hidrogeologi, kualitas air tanah, dan kerentanan air tanah terhadap pencemaran. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada koordinat UTM ± 9193900-9199000 mN dan ± 789800-798800 mE zona 48S. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peninjauan ulang peta geologi di lapangan, pemetaan hidrogeologi, analisis kualitas air tanah dengan parameter fisik pH, TDS, EC, ORP, dan salinitas dengan total jumlah 187 data serta analisis kerentanan air tanah terhadap pencemaran dengan metode susceptibility index (SI). Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari Kerucut Gunungapi Windu, Kerucut Gunungapi Wareng, Perbukitan Pasir Panjang, Dataran Antar Gunungapi Kertasari, Punggungan Aliran Lahar Gunung Papandayan, Punggungan Aliran Lava Gunung Kendang, Punggungan Aliran Piroklastik Gunung Kencana, Punggungan Aliran Piroklastik Gunung Kendang, Punggungan Aliran Piroklastik Gunung Wayang, dan Punggungan Aliran Piroklastik Gunung Windu. Geologi daerah penelitian dibagi menjadi 12 satuan, vulkanostratigrafi dibagi menjadi 4 khuluk dan 6 gumuk. Struktur geologi di daerah penelitian dijumpai Sesar Menganan Ranca, Sesar Normal Kawah Windu, Sesar Menganan Citawa, Sesar Menganan Pasir Panjang, dan Sesar Menganan Turun Lodayakolot. Sistem hidrogeologi daerah penelitian memiliki sistem endapan gunungapi, jenis akuifer yang menjadi objek penelitian merupakan akuifer bebas dengan satuan Akuifer Breksi Kencana, Akuifer Breksi Kendang, Akuifer Breksi Papandayan, Akuifer Breksi-Tuf Wayang, Akuifer Breksi-Tuf Windu, Akuifer Rekahan Andesit Pasir Panjang, Akuifer Rekahan Andesit Wareng, dan Akuifer Tuf Kendang. Hasil Analisis Kualitas Air Tanah menunjukkan bahwa semua mata air dan sumur masih layak minum berdasarkan TDS, EC,dan ORP. Berdasarkan nilai pH mata air yang layak minum berjumlah 9 mata air dan semua titik mata air merupakan air tawar. iv Kerentanan air tanah menggunakan metode susceptibility index (SI) melibatkan 5 parameter yaitu kedalaman muka air tanah(D), Imbuhan air tanah (R), media akuifer (A), Topografi (T), dan Tata Guna Lahan (LU). Nilai SI dibagi menjadi lima kelas, kerentanan sangat rendah dengan tingkat kerentanan 22.74-32.79, kerentanan rendah dengan tingkat kerentanan 32.79-42.85, kerentanan sedang dengan tingkat kerentanan 42.85-52.90, kerentanan tinggi dengan tingkat kerentanan 52.90-62.95, dan kerentanan sangat tinggi dengan nilai kerentanan 62.95-73.00. Daerah penelitian didominasi dengan tingkat kerentanan tinggi yang di validasi dengan kondisi mata air yang berubah warna, keruh, dan memiliki pH rendah yang disebabkan oleh kegiatan antropogenik.