digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mohammad Albar Wildan Aziz
PUBLIC Resti Andriani

Nikel merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia dengan wilayah sebaran pada daerah Indonesia Timur seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Halmahera. Endapan nikel terbagi menjadi 2 jenis yaitu nikel primer dan nikel sekunder. Endapan nikel di Indonesia termasuk nikel sekunder (nikel laterit). Proses pembentukan nikel laterit dimulai ketika batuan ultramafik tersingkap di permukaan, kemudian akibat pengaruh iklim tropis, struktur gcologi, topografi, reagen-reagen kimia, vegetasi, dan waktu, batuan tersebut mengalami proses pelapukan, akibat pelapukan tersebut unsur-unsur bermobilitas rendah sampai immobile seperti Ni, Fe dan Cr mengalami pengayaan secara residu dan sekunder, proses ini disebut proses lateritisasi. Di Indonesia penambangan nikel sudah banyak dilakukan, oleh sebab itu perlu dilakukan ekplorasi daerah-daerah potensial lainnya agar jumlah sumber daya nikel semakin bertambah. Pada penelitian ini dilakukan proscs estimasi sumber daya nikel zona saprolit dengan 5 elemen mayor yaitu Ni, Co, Fe, SiOz, dan MgO menggunakan metode ordinary kriging dengan treatment Jlattening dan dynamic anisotropy. Proses ini diawali dengan melakukan domaining data hasil eksplorasi PT ANTAM untuk menentukan zona saprolit hasil pengeboran dengan menggunakan metode-metode statistik kemudian membuat database berupa data collar, survey, dan assay untuk melakukan pemodelan lapisan saprolit dengan sofiware Datamine Studio RM, kemudian model saprolit diolah menjadi block model dengan ukuran 12.5m x 12.5m x Im. Proses selanjutnya yaitu melakukan pemodelan variogram. Hasil pemodelan variogram selanjutnya dijadikan parameter utuk melakukan estimasi sumber daya metode ordinary kriging dengan treatment flattening dan dynamic anisotropy. Uasil estimasi menunjukkan jumlah sumber daya nikel 25499700 wmt dengan kadar rata-rata 2.4Y0 untuk treatment Pattening dan 25337400 wmt dengan kadar rata-rata 2.4Yo untuk treatment dynamic anisotropy. Berdasarkan hasil perbandingan yang dilakukan, kedua treatment memiliki akurasi tinggi dalam melakukan estimasi sumber daya, dengan kadar nikel hasil estimasi ยป1.8Yo maka dapat dilakukan pengolahan dengan pirometalurgi (RKEF) sehingga estimasi sumber daya nikel pada daerah penelitian dapat dinyatakan memiliki prospek beralasan untuk selanjutnya disebut sebagai sumber daya.