digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Akhirul Insan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kawasan Strategis Nasional (KSN) Mamminasata merupakan salah satu KSN yang ditetapkan dalam sudut kepentingan ekonomi dengan tujuan sebagai penggerak utama di Kawasan Timur Indonesia (KTI) baik sebagai pusat produksi, sekaligus sebagai pusat dan jalur distribusi nasional dan internasional. Penetapan KSN Mamminasata memiliki dampak tersendiri terhadap kota dan kabupaten yang tercakup dalam wilayahnya. Berbagai pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan tol, pusat pergudangan, maupun permukiman membawa konsekuensi logis terhadap perluasan kawasan terbangun di wilayah tersebut. Dalam kurun waktu 2016-2021, alih fungsi lahan di KSN Mamminasata didominasi oleh konversi lahan pertanian menjadi lahan terbangun yang banyak terjadi di daerah sekitar Kota Makassar (Kota inti). Wilayah KSN Mamminasata yang memiliki karakteristik perkotaan di pesisir pantai dan dilewati oleh banyak sungai besar, membuat wilayah ini memiliki potensi bahaya banjir yang sangat tinggi. Studi empiris hubungan perubahan tutupan lahan dan kejadian banjir telah banyak mengungkap korelasi antara perluasan lahan terbangun terhadap peningkatan daerah banjir. Namun belum terdapat studi yang dapat memberikan informasi mengenai potensi bahaya banjir di masa yang akan datang akibat praktik manajemen perkotaan yang telah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk memberikan gambaran potensi bahaya banjir di masa mendatang. Dengan kombinasi pendekatan Cellular Automata dan Multi-criteria Decision Analysis (MCDA) berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), pemodelan daerah bahaya banjir akan dilakukan hingga tahun 2034. Hasil pemodelan tersebut menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di KSN Mamminasata memiliki kelas bahaya banjir sangat tinggi, dan dalam kurun waktu 2021-2034 kelas bahaya banjir tersebut terus bertambah akibat dari perubahan tutupan lahan yang terjadi. Hasil pemodelan tersebut selanjutnya dibandingkan dengan kebijakan penataan ruang di KSN Mamminasata.