Oli merupakan energi yang dibutuhkan dalam kehidupan. Namun, pada pengolahan hingga
pendistribusiaanya, industri ini rentan terhadap pencemaran lingkungan terutama di laut.
Banyak metode penanganan tumpahan oli, sorben salah satunya. Penggunaan sorben masih
terbatas pada material sintetis. Penelitian ini dilakukan untuk mencari dan menguji kemampuan
bahan penyerap alami yang terurai oleh lingkungan terhadap oli, yakni serat kapuk (Ceiba
pentandra (L.) Gaertn). Penelitian ini difokuskan pada adsorpsi oli dengan metode batch
sederhana dengan variasi modifikasi, waktu kontak, konsentrasi awal, dan temperatur. Hasil
menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi air laut artifisial sebesar 0,109-1,95 g/g, ini sebagai
pembuktian bahwa kapuk memiliki sifat menolak air. Kapasitas penyerapan terhadap oli oleh
kapuk mentah modifikasi fisik berupa serat dan serbuk memiliki kapasitas adsorpsi berurutan
sebesar 47,40 g/g dan 28,32 g/g. Modifikasi secara kimia dengan penambahan PDMS-SiO2
terhadap serat dan serbuk memiliki kapasitas adsorpsi berurutan adalah 46,99 g/g dan 22,64
g/g. Serbuk dengan penambahan PDMS-SiO2 dan tanah lempung memeiliki kapasitas sebesar
24,50 g/g. Model proses adsorpsi adalah isoterm temkin dan kinetika pseudo-second-order,
proses adsorpsi terjadi secara kimia dan fisika. Studi termodinamika adsorpsi menunjukkan
penyerapan kapuk terhadap oli terjadi secara spontan dan endotermik. Studi pemakaian
kembali diketahui bahwa hingga siklus ke 6 penggunaan kapuk sebagai adsorben mengalami penurunan kapasitas <50%.