digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

RARA DEWI LARASATI.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Praktik penggunaan dan pembuangan obat-obatan pada skala rumah tangga yang tidak tepat dapat menimbulkan pencemaran badan air akibat masuknya bahan aktif farmasi ke lingkungan. Penelitian ini akan membahas mengenai faktor pendorong (drivers) dari praktik penggunaan dan pembuangan obat-obatan yang tidak tepat, serta tanggapan pemerintah serta stakeholder setempat (responses) terkait keberadaan dan dampak limbah farmasi pada lingkungan perairan di Asia Tenggara. Faktor pendorong (drivers) dan respons (responses) merupakan dua elemen dari kerangka DPSIR (Driving, Pressure, State, Impact, dan Response). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kajian literatur sistematik atau Systematic Literature Review (SLR). Perangkat lunak NVivo12 digunakan dalam membantu proses sintesis data. Faktor driver dari masuknya limbah farmasi ke lingkungan perairan yaitu karakteristik demografi yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, attitude, dan praktik penggunaan obat-obatan di masyarakat. Tingkat pengetahuan yang buruk dapat meneybabkan attitude, dan praktik penggunaan yang buruk pula. Selain itu, tidak adanya pedoman dan peraturan tata cara membuang obat yang baik untuk skala rumah tangga menyebabkan praktik pembuangan yang salah di masyarakat. Pada faktor response yaitu belum adanya peraturan yang mengatur tentang baku mutu bahan farmasi di efluen IPAL di Asia Tenggara. Teknologi IPAL yang sebagian besar digunakan di Asia Tenggara dalam mengolah limbah saat ini sudah dapat menyisihkan bahan farmasi, yaitu dengan CAS dan MBR dengan rata-rata efisiensi penyisihan sebesar 62,22% dan 71,04%.