digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rendaman akibat air laut di wilayah pesisir merupakan suatu permasalahan pesisir yang sering terjadi, terutama di beberapa wilayah pesisir Utara Banten, Subang, hingga Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rendaman di pesisir Utara Jawa Barat sehingga dilakukan simulasi hidrodinamika 2D rendaman di wilayah pesisir menggunakan Delft3D dengan input pasang surut, angin, sea level rise, dan land subsidence. Simulasi dilakukan selama 7 tahun dari 2015 hingga 2021 dengan resolusi spasial 185x185 m2 dan resolusi temporal model 10 menit. Data pasang surut didapat dari Tidal Model Driver, data angin diunduh dari Copernicus, data sea level rise dengan rate 5,88 mm/tahun, dan data rate land subsidence 8 cm/tahun Rendaman akibat pasang surut tidak memiliki variabilitas musiman maupun tahunan, dengan luas rendaman rata-rata musiman 1806,80 Ha hingga 2197,19 Ha. Penambahan pengaruh angin memberikan variabilitas musiman dengan kondisi yang lebih ekstrem pada musim barat dibanding dengan musim timur, dan peningkatan luas rendaman sebesar 0,45% terhadap rendaman akibat pasang surut. Sea level rise memberikan dampak terhadap variabilitas musiman yang meningkat sehingga rendaman pada musim barat lebih besar 1076,07 Ha dibanding musim timur, dan peningkatan luas rendaman sebesar 27% terhadap rendaman akibat pasang surut. Penambahan durasi rendaman secara signifikan disebabkan oleh angin dengan penambahan sebesar 4 jam 9 menit per hari, sedangkan penambahan kedalaman rendaman secara signifikan dipengaruhi oleh sea level rise sebesar 9,95 cm. Land subsidence memberikan dampak ekstrem pada luas rendaman yang meningkat hingga 243% terhadap rendaman akibat pasang surut.