Industri animasi di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang positif
dimana produksinya kian meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai macam bentuk
tampilan visual telah banyak dieksplorasi dan diterapkan kedalam animasi
Indonesia. Apalagi dengan semakin baiknya kualitas animasi dunia, secara tidak
langsung juga ikut mendorong para animator Indonesia untuk berimprovisasi dan
terus mengembangkan kreativitas melalui karya-karyanya. Namun dalam proses
perkembangannya, popularitas animasi Jepang ternyata juga ikut membawa
pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karya film animasi Indonesia.
Sejak pertama kali animasi Battle of Surabaya diperkenalkan secara luas kepada
masyarakat, berbagai spekulasi muncul mengenai adanya proses adaptasi visual
Jepang didalamnya. Berdasarkan survei tahap awal, diketahui mayoritas responden
beranggapan bahwa tampilan visual dalam animasi merupakan aspek yang
membuat mereka merasa tertarik untuk menonton suatu tayangan film animasi.
Darisini muncul pertanyaan terkait minat masyarakat terhadap animasi Indonesia
yang mengadaptasi Bahasa Visual Jepang. Dari permasalahan tersebut, penelitian
dilakukan guna mengkaji lebih lanjut mengenai pengaruh adaptasi Bahasa Visual
Jepang dalam karya film animasi Indonesia serta efeknya terhadap minat menonton.
Penelitian dilakukan dengan studi kasus visual pada animasi Battle of Surabaya,
yang didukung dengan wawancara, dokumen, studi literatur, serta kuesioner terkait
minat masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bentuk dedikasi ilmiah
mengenai animasi Indonesia, serta sebagai bahan evaluasi untuk para animator
Indonesia dalam mengeksplorasi dan mempertimbangkan penerapan tampilan
visual animasi, serta dapat menjadi salah satu landasan dalam pengembangan karya
film animasi Indonesia dengan mengetahui minat masyarakat.