digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jeremiah Yusak
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pelabuhan sebagai simpul logistik memiliki peran penting dalam penyaluran logistik barang. Namun, terdapat beberapa masalah logistik yang perlu diselesaikan khususnya pada logistik maritim. Pemerintah Indonesia mempunyai program strategi nasional yaitu “Tol Laut” untuk meningkatkan konektivitas wilayah, menangani disparitas harga, dan membangun ekonomi wilayah. Program strategi nasional lainnya untuk mendukung tujuan tersebut yaitu membangun terminal baru untuk Pelabuhan Palembang karena Terminal Boom Baru tidak memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pelebaran. Terminal Boom Baru juga memiliki masalah terkait sedimentasi Sungai Musi yang menyebabkan kapal besar sulit untuk bertambat di terminal. Dengan kebutuhan dibangunnya terminal baru maka studi kelayakan perlu dilakukan. Analisis infrastruktur pelabuhan dilakukan berdasarkan demand dari hinterland yang dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan metode Compound Annual Growth Rate (CAGR) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Selain itu, dibutuhkan analisis hinterland untuk terminal baru tersebut yang meliputi cakupan wilayah hinterland dan potensinya dengan menggunakan metode stated preference. Pada studi ini, hasil yang didapat dibagi menjadi tiga kargo yang berbeda dengan proyeksi demand dari 2021 sampai 2045. Proyeksi demand untuk kargo kontainer mencapai 412,993 TEUs yang membutuhkan dermaga sepanjang 368 meter dengan 4 STS Crane, 8 RTG, dan 12 Shuttle Carrier. Proyeksi kargo curah cair mencapai 4,997,419 Ton yang membutuhkan dermaga sepanjang 194 meter. Proyeksi curah kering mencapai 2,699,907 Ton yang membutuhkan dermaga sepanjang 468 meter dengan 2 loader, 8 wheel loader, dan 2 stacker/reclaimer. Hasil infrastruktur lainnya seperti fasilitas penyimpanan adalah 5.45 Ha Container yard, 5.7 Ha storage tank, dan 5.42 Ha stockpile yard. Fasilitas penyimpanan kontainer dan curah kering memiliki pilihan lain karena hasil sebelumnya menggunakan dwelling time ideal. Luas maksimum container yard untuk dwelling time selama 7 hari adalah 12.71 Ha sedangkan untuk stockpile yard membutuhkan 14.34 Ha untuk dwelling time selama 37 hari.