Industri pesawat terbang selalu meningkat dari tahun ke tahun, hal ini termasuk
peningkatan produksi pesawat terbang. Pesawat terbang memiliki banyak komponen krusial
termasuk baut roda pesawat. Baut berfungsi sebagai penghubung antar roda dengan plat
roda. Ketika pesawat tebang melakukan lepas landas dan pendaratan, roda pesawat akan
mengalami guncangan dalam menopang pesawat. Pada proses yang sama, baut roda pesawat
akan mengalami tegangan dan regangan untuk menahan roda dan pelat roda pesawat.
Tegangan yang melewati kekuatan tarik akan menyebabkan perubahan dimensi dan
kekerasan pada baut roda pesawat terbang. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut terhadap baut roda pesawat terbang agar perubahan yang terjadi tidak melebihi
kapasitas material. Pada penelitian ini akan diambil 2 jenis sampel yakni sampel sebelum
digunakan pada roda pesawat dan sampel yang sudah digunakan pada roda pesawat. Pada
penilitian diambil 3 parameter pengujian yakni mikrostruktur, ukuran dan kekerasan baut.
Pada mikrostruktur tidak ditemukan hasil yang signifikan perbedaan antara sebelum dan
sesudah pemakaian sebagai baut. Baut yang sudah dipakai pada roda pesawat terbang
mengalami penambahan nilai dimensi / deformasi pada titik depth of thread, root radius dan
angle of thread berturut-turut sebesar 1,4% ; 2% dan 3,4% .Baut yang sudah dipakai pada
roda pesawat terbang mengalami kenaikan kekerasan pada titik A , B , C sebesar 6,1 % ; 13
%; dan 4,3 %. Pada mikrostruktur tidak ada perubahan signifikan.