digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Eva Nursyifa
PUBLIC Latifa Noor

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Plasmodium yang menginfeksi manusia adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Kasus malaria yang banyak ditemukan di Indonesia disebabkan karena infeksi P. falciparum dan P. vivax. Kasus infeksi parasit malaria di Indonesia masih tinggi terutama di daerah Indonesia Timur. Salah satu cara pengendalian penyakit malaria adalah diagnosis malaria. Diagnosis malaria yang cepat dan akurat sangat penting untuk pengendalian penyakit ini secara efektif. Tes diagnostik cepat berbasis imunokromatografi (RDT) yang ekonomis, sederhana untuk dilakukan, dan memberikan hasil dalam waktu yang relatif singkat, dapat berguna untuk membantu manajemen malaria yang efektif. RDT malaria yang tersedia secara komersial di Indonesia masih diimpor. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memproduksi RDT malaria secara mandiri. Salah satu biomarker yang digunakan dalam RDT malaria adalah pLDH (Plasmodium lactate dehydrogenase). Produksi dan akumulasi pLDH selama tahap aseksual atau tahap darah pada semua parasit malaria manusia yang terinfeksi dapat digunakan untuk menunjukkan kelangsungan hidup parasit, yang berkorelasi dengan jumlah parasit yang ada dalam plasma pasien yang terinfeksi. Pada penelitian kali ini, gen pengkode LDH di dapat dari genom P. falciparum yang memiliki homologi tinggi dengan keempat Plasmodium yang lain sehingga dapat digunakan untuk deteksi Plasmodium secara u mum. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis epitope secara in silico terhadap protein PfLDH, ekspresi protein PfLDH yang digunakan sebagai salah satu komponen RDT malaria serta pemurnian protein rekombinan PfLDH . Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi, (i) melakukan prediksi epitop dengan metode Bepipred, Emini Surface Accessibility, Chou and Fasman, Karplus and Schulz Flexibility Prediction dan Parker (ii) melakukan transformasi plasmid rekombinan pET16b-PfLDH ke dua galur inang Escherichia coli yaitu galur BL21(D3) dan BL21-CodonPlus (DE3)-RIPL (iii) melakukan ekspresi protein rekombinan PfLDH dan (iv) melakukan pemurnian protein rekombinan PfLDH. Berdasarkan analisis epitop didapatkan kandidat epitop potensial yakni epitop dengan urutan amino SNTYDDLAG dan FTKAPGKSDKEWNR. Ekspresi rekombinan PfLDH dengan penginduksi IPTG 0,3 mM pada suhu 37oC telah berhasil dilakukan dan dikonfirmasi dengan analisis SDS PAGE, yang menunjukkan adanya fragmen protein dengan berat molekul sekitar 37 kDa Pemurnian protein rekombinan PfLDH pada sel inang bakteri Escherichia coli BL21 telah berhasil dilakukan dan dikonfirmasi dengan analisis SDS PAGE yang menunjukkan adanya fragmen tebal pada protein dengan berat molekul sekitar 37 kDa. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan kit RDT malaria di Indonesia.