digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Oseanarium adalah akuarium raksasa yang digunakan untuk memelihara biota laut sebagai kegiatan konservasi. Keberhasilan oseanarium ditentukan oleh kondisi kualitas air laut dan siklus nitrogen. Penelitian yang dilakukan di PIAMARI ini mencoba untuk mengukur parameter kualitas air dan memodelkan siklus nitrogen. Pengukuran yang mencakup parameter suhu, pH, salinitas, DO, TDS, dan nutrien dilakukan 4 kali setiap harinya sejak 20 September hingga 19 Oktober 2021. Kualitas air laut yang digunakan sebagai air baku oseanarium memiliki kesesuaian 71,42% terhadap nilai optimumnya. Setelah ditampung dan diolah di ground water tank (GWT), kesesuaiannya meningkat menjadi 85,71% dan kembali turun menjadi 57,14% setelah berada di oseanarium. Korelasi yang cukup signifikan didapatkan antara parameter DO dengan suhu air laut dan DO dengan pH (berturut-turut R=-0,34 dan R=0,35), sementara korelasi antara suhu air laut dengan pH dan suhu air laut dengan salinitas sangat lemah (berturut-turut R=-0,21 dan R=-0,06). Oseanarium menghasilkan ammonia yang konsentrasinya terus meningkat secara cepat, mencapai maksimum 3 mg/l di hari ke-10 dan berkurang secara cepat dan mencapai kondisi steady state dengan konsentrasi sekitar 0,6 mg/l di hari ke-35. Di hari ke-5 ion ammonuim mulai dioksidasi menjadi ion nitrit, dan setelah hari ke-10 ion nitrit dioksidasi menjadi ion nitrat. Konsentrasi nitrit mencapai maksimum 6 mg/l di hari ke-25, kemudian berkurang secara cepat mencapai konsentrasi steady state yaitu 0,25 mg/l setelah hari ke-35. Konsentrasi maksimum nitrat 2 mg/l terjadi di hari ke-32 dan relatif mencapai steady state sebesar 1 mg/l setelah hari ke-40. Selama proses nitrifikasi konsentrasi oksigen dalam oseanarium mencapai nilai minimum 6,5 mg/l di hari ke-32, dan kembali naik ke konsentrasi steady state 7,4 mg/l setelah hari ke-40.