digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Adaptasi perubahan iklim merupakan bagian penting untuk menanggulangi dampak perubahan iklim dalam konteks pengelolaan kawasan pesisir. Adaptasi perubahan iklim merupakan upaya penyesuaian sistem ekologi, sosial, atau ekonomi dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Kawasan Pondok Bali, Kabupaten Subang merupakan salah satu kawasan pesisir di Pantai Utara Jawa yang menghadapi ancaman serius dari perubahan iklim laut. Kawasan Pondok Bali, Kabupaten Subang mengalami dampak abrasi dan banjir rob yang menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove dan juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk merumuskan strategi restorasi kawasan mangrove dan peningkatan kapasitas adaptif berbasis karakteristik ekosistem di Kawasan Pondok Bali dengan: (1) Menganalisis tingkat perubahan garis pantai dan perubahan genangan pesisir yang mengancam Kawasan Pondok Bali; (2) Menganalisis perubahan guna lahan mangrove dan tingkat kerusakan ekosistem mangrove di Kawasan Pondok Bali; (3) Menganalisis tingkat kapasitas adaptif masyarakat di Kawasan Pondok Bali. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (a) analisis spasial; (b) analisis penilaian ekosistem mangrove; (c) analisis directed content (d) analisis fuzzy-set qualitative comparative; (e) analisis penyusunan strategi menggunakan Framework Ecosystem-Based Adaptation. Hasil analisis menunjukkan garis pantai di Kawasan Pondok Bali mengalami abrasi pada tahun 2002 sampai tahun 2022, Desa Mayangan mengalami kemunduran garis pantai sebesar 1,97 km dan Desa Legon Etan mengalami kemunduran sebesar 2,89 km. Pada tahun 2002 di Desa Mayangan total luas hutan mangrove adalah 387,48 Ha. Sedangkan, luas di Desa Legon Etan adalah 265,17 Ha. Pada tahun 2022 luas hutan mangrove di Desa Mayangan tersisa 181,78 Ha dan di Desa Legon Etan tersisa 143 Ha. Secara umum status kerapatan ekosistem mangrove pada kisaran cukup baik sampai rusak. Untuk kondisi parameter abiotik temperatur, salinitas dan kekeruhan dalam kondisi sudah tidak kondusif untuk pertumbuhan mangrove. Kapasitas masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di Kawasan Pondok Bali masih rendah pada sebagian besar indikator. Hanya satu dari total dua belas indikator yang menunjukkan kemampuan yang cukup tinggi dari kapasitas masyarakat dalam upaya beradaptasi yaitu indikator norma. Strategi adaptasi dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap pengembangan sistem pelindungan pantai dan stabilitas pasokan sedimen, pengembangan kapasitas adaptif masyarakat dan kolaborasi stakeholder, serta keberlanjutan sistem pembangunan pesisir.