Perpustakaan Digital ITB

Kokoh nya suatu bangunan tidak akan pernah lepas dari bagaimana pondasi melekatkan bangunan tersebut kepada bumi. Pondasi sangat krusial terhadap umur bangunan, maka dari sini di butuhkan inspeksi secara berkala terhadap pondasi, terutama inspeksi yang bersifat tidak berusak dengan istilah Nondestructive Testing (NDT). Salah satu teknik dari metode NDT adalah Seismic Shock Test (SST), atau juga biasa disebut metode Impulse Response, yang dapat menentukan panjang dan daya dukung dari suatu bangunan di saat ujung teratas dari pondasi tiang pancang dapat di akses. Metode SST dilakukan dengan cara memukul pondasi dan merekam gelombang seismik dari kecacatan atau dasar pondasi. SST memanfaatkan teori propagasi gelombang dalam pondasi dengan di bantu palu impuls yang akan mengukur gaya dari impak palu impuls kepada tiang pancang. Lalu dengan bantuan Fast Fourier Transform (FFT) dapat menghasilkan plot mobilitas berdomain frekuensi yang dimana akan sangat berguna untuk menganalisis panjang pondasi tiang pancang dan daya dukung dari suatu tiang pancang. Pada penelitian ini akan di ukur salah satu tiang pancang pada proyek pembangunan Tol Kataraja menggunakan metode SST. Tujuan pengukuran adalah mendapatkan nilai panjang dari tiang pancang yang sudah di tancapkan ke tanah dengan menggunakan parameter rata-rata perubahan dari frekuensi dan juga nilai stiffness atau kekakuan dari tiang pancang. Di dapatkan nilai panjang tiang sebesar 19,217 meter dan juga nilai kekakuan sebesar 0,644 MN/m.