digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aninda Citra Setyowati
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Pandemi Covid-19 memiliki dampak dalam peningkatan kemiskinan dan pengangguran secara global. Di Indonesia angka pengangguran. secara umum meningkat sebesar 7,07%. Faktor pendidikan yang menjadi penentu kualitas SDM yang dihasilkan menjadi faktor yang penting dalam upaya menanggulangi hal tersebut. Saat ini upaya pemerintah telah dilakukan melalui kebijakan-kebijakan Kementrian Ketenagakerjaan, yaitu Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan program 3R Balai Latihan Kerja (reorientasi, revitalisasi, dan rebranding). Berdasarkan program program tersebut, salah satu fokus Kementrian Ketetenagakerjaan adalah pemerataan kualitas SDM calon pekerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK), juga perbaikan kualitas Balai Latihan Kerja agar mampu menjadi sarana yang efektif mengurangi pengangguran. Secara umum permasalahan BLK di Indonesia antara lain rendahnya kualitas sarana dan prasarana, kurangnya networking antar pemegang kepentingan, hasil kompetensi peserta yang rendah karena kualitas lingkungan belajar yang kurang mendukung minat belajar, dan kurangnya karakter kemandirian dan kerja keras yang dimiliki peserta pelatihan sebagai calon pekerja. Oleh sebab itu, dirancanglah proyek Balai latihan Kerja sebagai upaya menekan pengangguran dengan peningkatan kualitas SDM yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja produktif yang diperlukan dalam dunia kerja. Proyek ini terletak di Kota Blitar, Jawa Timur, dengan target pengguna yaitu masyarakat kota dan kabupaten Blitar yang menunjukkan karakteristik penduduk dan kemiskinan yang cenderung sama, yaitu sebanyak lebih dari 35% masyarakat miskin merupakan pengangguran, serta rata rata pendidikan terakhir penduduk miskin berada pada jenjang SMP. Kota Blitar maupun Kabupaten Blitar saat ini belum memiliki fasilitas Balai Latihan Kerja ,sehingga Dinas Keetenagakerjaan setempat kesulitan dalam mengadakan program pelatihan kerja. Proyek Balai latihan kerja di Kota Blitar ini dirancang dengan fungsi utama yaitu edukasi dan pelatihan ketenagakerjaan. Fungsi ini meliputi fasilitas kelas intruksional dan workshop kejuruan, fasilitas belajar mandiri, area diskusi, dan kegiatan komunitas, dan fasilitas penunjang (asrama dan konsultasi ketenagakerjaan. Agar rancangan BLK dapat melaksanakan fungsinya secara efektif, diusungkan isu isu perancangan yang didasarkan pada kebutuhan Balai Latihan Kerja sebagai sarana pelatihan kerja, yaitu kemudahan sirkulasi dan aksesibilitas bagi pengguna maupun kebutuhan operasional, kemudahan pengguna untuk berorientasi dalam bangunan multifasilitas, stimulasi untuk lingkungan belajar yang meningkatkan produktivitas belajar dan interaksi sosial antar pengguna, serta pemanfaatan potensi alam site untuk kenyamanan lingkungan belajar. Berdasarkan isu perancangan tersebut, dirumuskan konsep utama yaitu Collabor(active) space. Konsep ini didiwujudkan melalui satu ruang yang berperan sebagai pusat sirkulasi dan orientasi, Pusat interaksi dan kolaborasi Pusat belajar secara aktif dan mandiri, Attractive space, dan Relaxation space