digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengalaman kuliah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap siswa. Sebagai salah satu fitur lingkungan perguruan tinggi, organisasi kemahasiswaan merupakan wadah yang bertujuan untuk memperkaya pengalaman akademik mahasiswa. Untuk memaksimalkan dampak pengalaman kuliah, organisasi kemahasiswaan perlu mempertahankan kinerjanya. Memahami budaya organisasi dan kontribusinya terhadap kinerja organisasi, penulis mencoba melakukan penelitian tentang budaya organisasi Keluarga Mahasiswa Manajemen Institut Teknologi Bandung (KMM ITB) dengan harapan dapat meningkatkan kinerja pengurus. Untuk itu penulis menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) untuk mengetahui celah antara budaya yang ada dan budaya yang dianggap ideal KMM ITB. Dengan menyebarkan kuisioner berbasis OCAI kepada 90 orang pengurus KMM ITB, yang bervariasi dari angkatan 2022,2023, dan 2024, ditemukan bahwa budaya Klan merupakan budaya yang paling dominan baik sebagai budaya yang ada maupun sebagai budaya yang diinginkan. Meskipun demikian, tetap ditemukan ketidaksesuaian budaya antara budaya yang ada dan yang diinginkan dari KMM ITB (dengan kesenjangan 9,055 pada skor total rata-rata budaya klan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi atau saran pengurus KMM ITB, dan umumnya kepada serikat mahasiswa yang memiliki karakteristik serupa dengan KMM ITB dalam mendiagnosis budaya yang diinginkan dan yang ada di organisasinya, dalam rangka memenuhi celah dalam peningkatan kinerja dan keunggulan anggotanya.