digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fenomena ageing population menyebabkan peningkatan harapan hidup yang kemudian menimbulkan peluang bagi masyarakat untuk tinggal dengan tiga atau lebih generasi dalam satu hunian, atau lebih lanjut disebut sebagai hunian multigenerasi. Hunian multigenerasi terbentuk karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi, faktor kesehatan, jaminan sosial, faktor budaya dan tradisi, serta etnis dan ras. Tinggal dalam hunian multigenerasi dapat mendatangkan berbagai macam keuntungan, salah satunya adalah mewujudkan sustainable living. Namun dalam kondisi tertentu, tinggal dalam hunian multigenerasi dapat mendatangkan permasalahan karena interaksi sosial yang tinggi. Semakin banyak jumlah penghuni dan semakin padat hunian akan memicu konflik timbul dalam hunian multigenerasi. Penelitian ini membahas harmoni yang terjadi pada Rumah Ahlussahliyyah yang merupakan hunian multigenerasi dengan usia 101 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dan metode yang digunakan untuk memperoleh data lapangan meliputi (1) Observasi Fisik Hunian dan Kampung Kauman sebagai konteks, (2) Observasi aktivitas yang terjadi Rumah Ahlussahliyyah dan sekitarnya, dan (3) melakukan deep interview semi struktural dengan mengacu pada model keharmonisan hunian multigenerasi. Analisis dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu (1) pembuatan gambar dan transkrip deep interview, (2) melakukan reduksi data dengan melakukan open coding, (3) pembuatan kategori dan konsep dengan melakukan axial dan selective coding, (4) menyajikan data dalam bentuk gambar, diagram dan tabel, (5) melakukan verifikasi data berdasarkan kajian literatur yang sudah dilakukan, dan (6) penarikan kesimpulan. Keharmonisan Rumah Ahlussahliyyah terjadi karena adanya harmoni individu, harmoni sosial, dan harmoni dengan lingkungan. Aktivitas sosial dengan intensitas tinggi dan kesamaan nilai menjadi kunci utama terwujudnya keharmonisan pada Rumah Ahlussahliyyah. Adanya aktivitas sosial tidak lepas dari peran ruang sosial. Ruang sosial adalah sarana terwujudnya harmoni. Harmoni ada karena keberagaman individu. Keharmonisan tidak serta merta terwujud dalam waktu yang singkat. Keharmonisan tumbuh seiring waktu hingga muncul kebergantungan, dan nilai kesatuan yang dijunjung tinggi. Rumah Ahlussahliyyah adalah salah satu wujud keharmonisan tersebut, yang sudah teruji selama 101 tahun. Rumah Ahlussahliyyah adalah bukti bahwa harmoni adalah modal penting bagi ketahanan dan keberlanjutan komunitas.