digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-COVER.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB1.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB2.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB3.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB4.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB5.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB6.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB7.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-BAB 8.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP SORAYA DIAN INSANI 1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Kota Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat yang letaknya cukup strategis baik dalam lingkup regional maupun internasional. Pertumbuhan ekonomi dan penduduk kota Pontianak pada beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Menurut RT/RW Kota Pontianak tahun2002-2012, Kota Pontianak akan dikembangkan sebagai kota internasional dengan konsep Water Front City (WFC). Dalam upaya mendukung konsep WFC dan perkembangan Kota Pontianak tersebut, maka dibutuhkan fasilitas sanitasi yang baik dan sesuai dengan karakteristik daerah serta kebutuhan penduduk Kota Pontianak. Dengan adanya suatu Sistem Penyaluran Air Buangan Domestik Kota Pontianak diharapkan dapat meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan, yang pada akhirnya dapat menunjang terciptanya suatu masyarakat yang sehat dan produktif. Daerah yang akan dilayani SPAB Kota Pontianak adalah Kecamatan Pontianak Barat, Kecamatan Pontianak Kota, dan Kecamatan Pontianak Selatan. Pada akhir tahun pelayanan jumlah populasi penduduk kota Pontianak adalah 796.581 jiwa, sedangkan Jumlah penduduk terlayani adalah 316.522 jiwa, sehingga persen pelayanan SPAB Kota Pontianak adalah 39,74persen. Berdasarkan evaluasi terhadap fasilitas sistem sanitasi on-site yang tidak memadai, peningkatan jumlah penduduk yang cukup besar, topografi yang relatif datar, dan adanya daerah banjir karena pengaruh pasang surut sungai Kapuas, maka sistem penyaluran air buangan yang tepat diterapkan adalah Sistem Riol Kecil. Sistem Riol Kecil merupakan suatu sistem perpipaan air buangan yang hanya akan menyalurkan efflluent cair dari tanki septik tank menuju IPAL, sementara padatannya ditampung di dalam tangki septik yang berperan sebagai tangki interceptor sebelum kemudian diangkut ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Dalam menentukan sistem penyaluran yang paling sesuai untuk Kota Pontianak, dibuat tiga alternatif jalur yang berbeda. Berdasarkan pertimbangan secara teknis dan ekonomis kemudian terpilih alternatif tiga sebagai alternatif terbaik. Alternatif ke tiga merupakan sistem penyaluran air buangan zonasi (IPAL modular), mempunyai panjang total pipa 22.622 m dengan stasiun pemompaan sebanyak sebelas buah. Dalam tugas akhir ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perencanaan SPAB, meliputi perencanaan secara detail suatu jalur perpipaan air buangan dan bangunan pelengkap yang sesuai untuk diterapkan di Kota Pontianak.