Distribusi ukuran butiran tanah telah digunakan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi dan memprediksi
perilaku tanah. Untuk partikel tanah yang tertahan saringan No.200 (standard ASTM) umumnya dilakukan
analisis saringan mekanis, sedangkan untuk butiran yang lolos saringan tersebut digunakan analisis hidrometer .
Metode alternatif untuk mengetahui distribusi ukuran butiran halus menggunakan prinsip gaya apung
diperkenalkan oleh Bardet & Young (1997).
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan distribusi ukuran butiran halus yang didapat berdasarkan
analisis hidrometer dan prisip gaya apung. Tujuh jenis tanah digunakan dalam penelitian ini, masing-masing
sampel diuji tiga kali dengan hydrometer dan tiga kali dengan bola apung.
Perbandingan hasil pengujian dengan ayakan mekanis menunjukkan hasil yang konsisten dengan rasio 0.7544 !
0.55. Penggabungan hasil pengujian berdasarkan prinsip bola apung dengan hasil analisis saringan mekanis
memberikan grafik yang lebih balk daripada penggabungan hasil analisis saringan dengan metode hidrometer .
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa bola apung dapat digunakan sebagai pengganti hidrometer
dalam analisis distribusi ukuran partikel halus . Namun, masih dirasa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk mevalidasikan hasil ini .