digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Yatsrib
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_Muhammad Yatsrib.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I_Muhammad Yatsrib.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB II_Muhammad Yatsrib.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB III_Muhammad Yatsrib.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB V_Muhammad Yatsrib.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Muhammad Yatsrib
PUBLIC Irwan Sofiyan

LAMPIRAN_Muhammad Yatsrib.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB IV_Muhammad Yatsrib.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Jakarta memiliki beberapa permasalahan pengelolaan sumber daya air yaitu bencana banjir. Banjir di Jakarta disebabkan oleh ketidakmampuan kapasitas alur sungai dalam menampung volume air limpasan. Daerah sekitar Pintu Air Manggarai merupakan daerah yang sering dilanda banjir. Walaupun terdapat Pintu Air Manggarai dengan kapasitas sekitar 507 m3/s masih belum bisa mengatasi banjir pada ruas MT. Haryono – P.A Manggarai karena alur sungai yang tidak stabil yang diakibatkan oleh sedimentasi pada ruas tersebut. Dari penyebab banjir Jakarta khususnya pada Kelurahan Kebon Manggis, Penulis membuat hipotesis bahwa debit air sungai ciliwung tidak dapat ditampung oleh alur sungai dan Pintu Air Manggarai sehingga perlu dilakukan pembagian aliran sungai Ke Pintu Air Ciliwung Lama. Dalam Tesis ini, Penulis akan melakukan analisis kontribusi pemanfaatan Sungai yang dimodelkan dengan perangkat lunak HEC-RAS 6.2. Hazard pada kondisi eksisting menunjukkan bahwa yang berpotensi banjir adalah RW03 dan RW04 dari keempat RW yang dianalisis. Untuk Q100, Luas dan volume banjir masing-masing adalah 33946,85 m2 dan 176204,23 m3, Q50 sebesar 28104,66 m2 dan 145488,59 m3, serta Q2 sebesar 1966.25 m2 dan 7005.08 m3. Pada skenanio bukaan Pintu air Ciliwung lama ditemukan bahwa operasi optimum pada keadaan Q100 adalah sebesar 70 cm, Q50 sebesar 80 cm dan Q2 sebesar > 80 cm karena pada bukaan 80 cm ke atas sudah memberikan kontribusi luas dan volume banjir yang sama pada Kelurahan Kebon Manggis. Dari hasil analisis didapatkan bahwa reduksi luas dan volume banjir masing-masing sebesar 14% dan 15% untuk Q100, 32% dan 32% untuk Q50, dan 14% dan 20% untuk Q2. Berdasarkan pemodelan Trial-and-Error untuk pemanfaatan storage Kampung Bandan, operasi optimum pada Q100 adalah dengan membuka Pintu Air Ciliwung lama sebesar 70 cm pada 5 jam pertama lalu menaikkan bukaan menjadi 80 cm setelahnya untuk memberi waktu lag aliran dari Pintu Ciliwung lama menuju Storage Kampung Bandan. Adapun reduksi luas dan volume banjirnya menjadi 24% dan 25% dari sebelumnya hanya 14% dan 15%.