digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Iqbal Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_IqbalMuhammad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_IqbalMuhammad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_IqbalMuhammad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_IqbalMuhammad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_IqbalMuhammad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_IqbalMuhammad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Iqbal Muhammad
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Budidaya perikanan sangatlah penting untuk menyeimbangkan produksi ikan yang ada di Indonesia yang saat ini terlalu mengandalkan pada sektor perikanan tangkap. Salah satu alternatif budidaya perikanan adalah dengan keramba jaring apung (KJA). Ikan kerapu merupakan komoditas yang cocok untuk budidaya dengan KJA, selain harga jual yang tinggi juga adanya permintaan pasar yang masih belum terpenuhi. Meskipun Indonesia merupakan negara kepulauan yang berarti memiliki luas daerah pesisir yang lebih besar, tidak semua perairan di pesisir Indonesia sesuai untuk dilakukan budidaya KJA. Dalam penelitian ini, dilakukan uji kelayakan kualitas air laut terhadap perairan di Selat Madura dengan menggunakan standar baku mutu, selanjutnya dilakukan pemetaan kesesuaian lokasi untuk budidaya dengan metode KJA. Data yang digunakan adalah data kualitas air laut dari coppernicus pada tahun 2021. Kesesuaian lokasi perairan untuk budidaya KJA dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu sangat sesuai (S1), sesuai (S2), dan tidak sesuai (N). Dari hasil pemetaan lokasi kesesuaian perairan untuk budidaya ikan kerapu dengan KJA di Selat Madura, menunjukkan bahwa bagian barat Selat Madura yang meliputi: Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Bangkalan dan sebagian pesisir Probolinggo dan Sampang masuk pada kategori sesuai (S2) dengan rata-rata skor 56,4 sedangkan untuk Situbondo, Pamekasan, Sumenep dan sebagian pesisir Probolinggo dan Sampang masuk pada kategori sangat sesuai (S1) dengan rata-rata skor 71,6. Hal ini sangat dipengaruhi beberapa parameter penting seperti batimetri dan kecerahan pada di daerah tersebut.