digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sepanjang tahun 2021, PT PHE sebagai Subholding Upstream menghadapi permasalahan target sumur pemboran yang belum tercapai dengan realisasi 350 sumur dari target 396 sumur atau hanya 88,4% dari target YTD RKAP Revisi, dan hanya 294 sumur dari total 350 sumur atau 84% dari target RKAP Revisi yang berhasil onstream. Isu ini berdampak pada target produksi minyak pada Agustus hingga Desember 2021 yang tidak tercapai. Alhasil, total realisasi produksi minyak hingga Q4 tahun 2021 adalah 445,3 MBOEPD atau 88,2% dari target produksi minyak 504,85 MBOEPD. Analisis masalah dirinci dengan metode Fault Tree Analysis, dimana pada puncak pohon terdapat isu utama berdasarkan aktivitas manajemen risiko dan identifikasi akar penyebab utama berdasarkan aktivitas Technical Review Subsurface Quality Dev. Drilling Result. Hasil analisis adalah: 1) usulan sumur yang tidak ekonomis, 2) masalah bawah permukaan pada saat dan setelah pemboran berlangsung, dan 3) masalah komplesi. Kombinasi metode pengambilan keputusan, Weighted Sum Model dan Decision Tree Analysis digunakan dalam menentukan rangking alternatif dan usulan sumur yang paling unggul dan mudah dieksekusi sebagai pedoman utama dalam pengembangan Quick Program Subholding Upstream. Terdapat 10 kriteria dan 15 subkriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Kemudian, bobot dari tiap kriteria dan subkriteria ditentukan berdasarkan pengalaman para ahli migas. Penentuan bobot penilaian yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: nilai 1 – 2 untuk preferensi sangat rendah, nilai 3 untuk preferensi sedang, dan nilai 4 – 5 untuk preferensi tinggi dan sangat tinggi. Hasil perhitungan dengan metode WSM berupa pemeringkatan alternatif pada wilayah Regional 2 sebanyak 202 bidang dengan uraian sebagai berikut: 2 lapangan dengan kategori sangat rendah, 89 lapangan dengan kategori rendah, 97 lapangan dengan kategori sedang, 37 lapangan dengan kategori tinggi kategori, dan 12 lapangan dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan dari perhitungan dengan metode DTA, sumur yang memiliki EMV unggulan berjumlah 41 sumur dengan uraian sebagai berikut: 20 sumur usulan berada di Zona 5, 6 sumur usulan berada di Zona 6, dan 15 sumur usulan berada di Zona 7. Sebagai hasilnya, simulasi Quick Win Program menunjukkan peningkatan produksi dibandingkan dengan kasus asli pada prakiraan profil produksi sumur pengembangan RKAP 2023 dan dapat diimplementasikan dalam tubuh organisasi.