Bersumber dari INFODATIN pada tahun 2020 terdapat sekitar 10,7 juta orang Indonesia
yang mengidap diabetes melitus. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka
pengidap diabetes di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia
akan penyakit diabetes melitus dan masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan
mengecek kadar gula darah secara rutin. Mereka berpendapat merasa kurang nyaman
ketika mengecek kadar gula darah karena harus melukai diri sendiri untuk dapat
mengambil sampel darah. SEMUDAH HEALTH adalah perusahaan rintisan yang tertarik
untuk menangani permasalahan tersebut yaitu dengan membuat alat pengecek kadar gula
darah non-invasive menggunakan teknologi near infrared spectroscopy tetapi sampai saat
ini masih belum melakukan studi kelayakan financial. Tujuan penelitian ini adalah
melakukan studi kelayakan finansial usaha pengembangan perusahaan SEMUDAH
HEALTH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data perusahaan
sebagai data primer dan data perusahaan sejenis sebagai data sekunder. Kelayakan
finansial akan dianalisis menggunakan metode payback period Net Present Value (NPV),
dan Internal Rate of Return (IRR) yang kemudian resiko akan dinilai menggunakan
analisis scenario. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa SEMUDAH HEALTH layak
dilaksanakan secara keuangan dengan Payback Period selama 2.55 tahun, dengan NPV
positif sebesar Rp1,147,577,056, dan IRR sebesar 48.73% yang mana angka persentase
tersebut lebih besar dari Weighted Average Cost of Capital (WACC) sebesar 4.24%.
Kata Kunci:
Kelayakan Finansial, Diabetes Melitus, Penganggaran Modal