digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Selama masa tinggalnya di akifer, airtanah mengalami berbagai proses yang mempengaruhi kondisi fisik maupun kimia. Proses yang dialami oleh airtanah tersebut dapat diketahui dengan menganalisis parameter fisik dan kimia yang terkandung di dalam airtanah. Salah satu komponen yang terkandung di dalam airtanah adalah gas terlarut. Pada penelitian ini dilakukan analisis gas terlarut yang terdiri dari Rn-222 (radon), H2S, dan CH4 di Area Panasbumi Wayang-Windu. Radon merupakan gas penjejak yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi zona rekahan dengan baik. Kandungan gas radon di airtanah diukur dengan menggunakan RAD7 dan RAD H2O secara langsung di lapangan. Kandungan gas lainnya diukur dengan menggunakan Kromatografi Gas GC-2014 di laboratorium. Airtanah disampel terlebih dahulu dengan botol kaca berukuran 50 mL dan kemudian dianalisis untuk mengetahui kandungan gas terlarutnya. Analisis gas terlarut dilakukan pada 9 mataair dingin, 10 mataair panas, dan 3 air danau di Area Panasbumi Wayang-Windu. Konsentrasi radon yang paling tinggi adalah di mataair dingin, kemudian mataair panas, dan konsentrasi yang paling rendah di air danau. Konsentrasi radon yang tinggi berkorelasi dengan lokasi perpotongan sesar regional yang berarah baratlaut – tenggara dan yang berarah timurlaut – baratdaya. Konsentrasi H2S yang paling tinggi terkandung di dalam mataair panas, kemudian mataair dingin, dan konsentrasi paling rendah terkandung di dalam air danau. Konsentrasi CH4 yang paling tinggi terkandung di dalam mataair panas.