digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan panas bumi Tampomas berada di bagian utara Kota Sumedang, Jawa Barat, dan terletak sekitar 60 kilometer di sebelah timurlaut Kota Bandung. Secara geologi, batuan penyusun Gunung Tampomas dan sekitarnya adalah lava, lahar dan endapan piroklastik. Metode yang digunakan untuk pembagian stratigrafi Gunung Tampomas adalah dengan analisis volkanostratigrafi. Analisis volkanostratigrafi dilakukan dengan menggunakan analisis penginderaan jauh dan pemetaan lapangan. Data yang digunakan adalah citra satelit dan peta topografi serta hasil pemetaan geologi lapangan berupa litologi. Berdasarkan analisis volkanostratigrafi, daerah penelitian terdiri atas 2 (dua) Khuluk yaitu Khuluk Cimalaka dan Khuluk Tampomas. Khuluk Cimalaka terdiri atas 6 (enam) Gumuk yaitu Cimalaka Muda, Sukadana, Manapa, Oa, Bengkung dan Cempaka. Khuluk Tampomas terdiri atas Gumuk Tampomas Muda, Sabeulah, Bunden, Karang, Julang dan Rawean. Khuluk dan gumuk tersebut berada dalam Bregada Sumedang Tua. Secara umum, batuan penyusun dari Khuluk tersebut adalah aliran lava, kubah lava dan endapan piroklastik. Penentuan zona permeabilitas dilakukan dengan pengukuran konsentrasi radon di daerah terduga sesar dan manifestasi yang berada di batas satuan. Kemunculan manifestasi erat kaitannya dengan permeabilitas. Pengukuran radon di gas tanah dan manifestasi dilakukan di daerah Ciledre, Cihaseum, Sekarwangi, Cileungsing dan Cipatat dengan menggunakan alat Rad7. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi gas radon yang relatif tinggi di beberapa tempat yang dapat diinterpretasikan sebagai keberadaan zona permeabel, berkaitan dengan adanya zona rekahan. Kemenerusan zona permeabel berdasarkan pengukuran radon dianalisis dari bagian timur laut yaitu daerah Ciledre menerus hingga ke arah barat yaitu daerah Narimbang.