digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Frisca
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Frisca
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Frisca.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perancangan struktur tahan gempa sangat penting untuk dilakukan di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap gempa bumi. Salah satu aspek penting yang harus ditinjau dalam perancangan adalah ketidakberaturan pada struktur yang seringkali tidak dapat dihindari. Adanya ketidakberaturan vertikal pada struktur berpengaruh pada kinerja struktur, sehingga terdapat beberapa penalti yang harus dilakukan agar struktur tetap memiliki performa yang baik. Pemenuhan standar dalam perancangan struktur tahan gempa ini umumnya berakibat pada meningkatnya kebutuhan serta biaya pembangunan, sehingga seringkali ditemukan pelanggaran terhadap standar yang berlaku untuk meminimalkan biaya. Pelanggaran ini sangat berbahaya dan berdampak buruk pada kinerja struktur, terlebih pada struktur dengan ketidakberaturan vertikal. Pada penelitian ini, dimodelkan struktur baja enam lantai dengan sistem momen rangka khusus. Berdasarkan ketidakberaturannya, struktur yang dimodelkan merupakan struktur beraturan, struktur dengan ketidakberaturan kekakuan, dan struktur dengan ketidakberaturan massa. Masing-masing jenis struktur ini terbagi menjadi dua model, yaitu struktur yang tidak memenuhi standar (Model 1) dan struktur yang memenuhi standar (Model 2). Analisis yang dilakukan untuk mengetahui performa struktur adalah analisis statik nonlinear atau pushover analysis. Analisis dan perbandingan terhadap kinerja struktur ditinjau melalui enam parameter, yaitu kurva pushover, daktilitas, overstrength, disipasi energi, performance level, dan pembentukan sendi plastis pada struktur. Hasil yang didapatkan membuktikan bahwa perancangan struktur dengan memenuhi standar menghasilkan struktur dengan kinerja yang lebih baik. Selain itu, adanya ketidakberaturan kekakuan dan ketidakberaturan massa pada lantai 1 berdampak buruk pada kinerja struktur karena menghasilkan nilai daktilitas dan overstrength yang lebih kecil dibandingkan struktur beraturan. Dampak ketidakberaturan vertikal ini ditemukan lebih signifikan pada struktur dengan ketidakberaturan kekakuan dibandingkan struktur dengan ketidakberaturan massa.