Perpustakaan Digital ITB

Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas akuakultur yang berperan sebagai sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia dengan nilai pertumbuhan produksi pada tahun 2015-2018 senilai 56,32%. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar, dibutuhkan pendekatan untuk peningkatan produksi ikan lele tanpa mengurangi produksi pangan lainnya. Salah satu model yang dapat digunakan adalah sistem akuaponik yang merupakan kombinasi antara budidaya ikan dan tanaman secara terintegrasi. Pada penelitian ini, sistem akuaponik diinisiasi dengan aplikasi pupuk organik (kombinasi antara pupuk kandang bebek dan kompos) yang bertujuan untuk mendapatkan kombinasi terbaik terhadap pertumbuhan dan biomassa ikan lele sangkuriang. Penelitian merupakan rancangan eksperimental dengan 5 perlakuan yang terdiri dari perlakuan P1 yaitu tanpa penambahan pupuk, P2 aplikasi pupuk bebek dosis 750 gram, P3 penambahan pupuk bebek dosis 1500 gram, P4 penambahan pupuk kompos daun dosis 750 gram, dan P5 penambahan pupuk kompos daun dosis 1500 gram dengan penebaran 150 benih ikan lele sangkuriang berukuran 9-10 cm (60 hari) di 5 unit kolam perlakuan budidaya berukuran 2 m x 0,5 m x 0,75 m. Kegiatan penelitian dilakukan Januari 2022 sampai Maret 2022. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa P5 yaitu perlakuan kompos 1500 gram sebagai perlakuan optimal terhadap hasil biomassa ikan lele dengan tingkat kelulushidupan, specific growth rate, pertumbuhan bobot mutlak dan pertumbuhan panjang mutlak tertinggi.