digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cekungan Jawa Barat Utara merupakan salah satu cekungan penghasil hidrokarbon terbesar di Indonesia. Semua prospek konvensional yang menargetkan Formasi Parigi, Cibulakan, Baturaja, dan Talang Akar sudah di eksplorasi dan diproduksi. Berdasarkan korelasi kronostratigrafi regional ditemukan suatu interval karbonat yang berumur Eosen yang dinamakan Formasi Pre Talang Akar (Pre TAF) yang merupakan play baru pada Cekungan Jawa Barat Utara. Interval karbonat ini telah terbukti menjadi salah satu reservoir, dimana salah satu sumur yang telah di bor yaitu CL-2 telah memproduksi hidrokarbon. Hal ini menandakan bahawa interval karbonat dibawah Formasi Talang Akar ini merupakan interval target baru yang sangat menarik untuk dikaji dan diteliti pada cekungan ini. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi atas beberapa tahapan yaitu: Mengidenfikasi karakteristik karbonat Pre TAF. Menghitung properti petrofisika untuk melihat kualitas reservoir. Memetakan distribusi karbonat Pre TAF dengan menggunakan data seismik 3D dan lima data sumur yang tersedia. Memetakan distribusi rekahan dan patahan dengan menggunakan data log gambar dan atribut seismik ant track. Hasil tersebut diintegrasikan untuk mencari karbonat Pre TAF yang berpotensi menjadi reservoir. Berdasarkan hasil dari analisis batuan inti, terdapat perbedaan karakteristik pada batuan karbonat Pre TAF pada dua sumur yang memiliki data batuan inti yaitu sumur CL-1 dan sumur CL-5. Batuan karbonat pada sumur CL-1 merupakan batugamping berwarna putih sedangkan batuan karbonat pada sumur CL-5 merupakan batugamping berwarna hitam karena kaya akan kandungan material organik, hal ini disebabkan oleh adanya tinggian (horst) yang memisahkan kedua sumur tersebut. Hasil perhitungan petrofisika menunjukkan porositas batuan cenderung tidak bagus (tight). Peningkatan porositas karbonat disebabkan oleh adanya zona breksiasi yang disebabkan oleh patahan yang divalidasi keberadaannya oleh log gambar yaitu sebesar 1,3% - 9%. Berdasarkan hasil analisis, sebaran rekahan pada sumur searah dengan sesar utama yang berarah NNE-SSW juga terlihat pada atribut ant track. Dari hasil pemetaan karbonat terdapat 11 build up karbonat dimna tiga build up karbonat diantaranya sudah di bor. Hasil dari integrasi semua data menunjukan terdapat lima prospek build up karbonat baru pada daerah penelitian.