Itik merupakan salah satu unggas yang mengalami peningkatan konsumsi yang
signifikan. Pendekatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itik adalah
dengan sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif. Walaupun demikian,
sistem yang mulai banyak diaplikasikan oleh peternak bebek lokal ini belum
banyak dievaluasi terkait efek yang diberikan pada pertambahan bobot, laju
pertumbuhan relatif, nilai Feed Conversion Ratio, dan kualitas daging
produktivitas dan kualitas dari daging yang dihasilkan dan hal ini menjadi tujuan
dari penelitian. Pada penelitian ini, masing-masing 20 ekor itik jantan (Anas
domesticus var. Mojosari) dibudidayakan pada sistem intensif dan semi intensif
dan dilakukan pengamatan terhadap nilai itik jantan (Anas domesticus var.
Mojosari). Hasil penelitian menunjukkan sistem pemeliharaan intensif yang baik
digunakan untuk budidaya itik jantan karena meningkatkan pertambahan bobot
(106,675 gram) dan kualitas proksimat daging, sedangkan laju pertumbuhan
relatif dan Feed Conversion Ratio tidak terdapat perbedaan signifikan.