digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arvin Arya Wicaksana
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - ARVIN ARYA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - ARVIN ARYA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - ARVIN ARYA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - ARVIN ARYA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - ARVIN ARYA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Arvin Arya Wicaksana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - ARVIN ARYA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Metro kapsul merupakan sebuah sistem transportasi massal baru yang diciptakan sebagai solusi dari permasalahan transportasi dalam negeri. Sebelum digunakan oleh masyarakat, maka keselamatannya harus dijamin terlebih dahulu. Salah satu komponen utama dari metro kapsul adalah strukturnya, dimana struktur tersebut sudah melewati pengujian kekuatan statik namun belum melewati pengujian dalam kondisi terjadinya sebuah kecelakaan. Pengujian kondisi kecelakaan pada struktur metro kapsul akan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak ANSYS Mechanical. Kondisi kecelakaan dan batasan parameter keselamatan diperoleh dari referensi regulasi SNI 8826:2019 tentang aplikasi crashworthiness pada sarana perkeretaapian Indonesia. Kemudian model struktur metro kapsul, data properti material, dan kondisi kecelakaan akan dipadukan dalam perangkat lunak ANSYS Mechanical untuk dilaksanakan simulasi. Hasil dari simulasi tersebut kemudian akan dibandingkan kembali dengan referensi dari SNI 8826:2019 untuk menentukan tingkat keamanan dari struktur metro kapsul. Hasil dari analisis simulasi menunjukkan bahwa berdasarkan batasan pada SNI 8826:2019, struktur metro kapsul belum sepenuhnya memenuhi standar keamanan yang ada. Dari segi parameter pengurangan ruang aman, struktur metro kapsul berada dalam batas aman. Namun, pada parameter perlambatan rata-rata longitudinal, struktur metro kapsul belum memenuhi batas aman pada semua kondisi kecelakaan. Oleh karena itu, disarankan adanya struktur atau sistem tambahan untuk menangkal permasalahan perlambatan yang terjadi.