digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi aplikasi yang dikemas berkembang seiring dengan meningkatnya minat terhadap arsitektur microservice pada pengembangan aplikasi terdistribusi. Tren ini menunjukkan pentingnya pengelolaan dan orkestrasi aplikasi yang dikemas supaya aplikasi dapat beroperasi dengan baik. Salah satu aspek pengelolaan aplikasi yang dikemas adalah scaling. Proses scaling kini sudah banyak dilakukan otomasi oleh teknologi orkestrasi aplikasi seperti Kubernetes. Di sisi pengembangan aplikasi, terdapat Service Level Objective (SLO) yang perlu dipenuhi oleh pengembang. Salah satu metrik yang umum digunakan adalah average response time. Pada level operasional, autoscaling dapat menjadi alternatif solusi untuk memenuhi SLO berupa average response time. Pada Tugas Akhir ini, dikembangkan autoscaler yang menggunakan prediksi response time sebagai parameter saat melakukan scaling untuk aplikasi berbasis microservice pada lingkungan Kubernetes. Fungsi prediksi yang dikembangkan memiliki fitur-fitur metrik kinerja pada level microservice dan node. Prediksi response time kemudian digunakan untuk menghitung jumlah replika yang diperlukan oleh aplikasi supaya memenuhi SLO. Hasil-hasil yang didapatkan adalah sistem autoscaler yang diusulkan dapat melayani request dengan mean absolute error dari response time dan SLO lebih kecil daripada HPA dengan target penggunaan CPU. Meskipun demikian, autoscaler yang diusulkan masih belum dapat melayani request sebanyak HPA dengan target penggunaan CPU. Autoscaler yang diusulkan juga memakan lebih banyak sumber daya node daripada HPA dengan target penggunaan CPU karena lebih sering melakukan scale out.