digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nova Suliska
PUBLIC yana mulyana

Gagal ginjal merupakan kondisi yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (kurang dari 60 mL/menit per 1,73 m 2 ), albuminuria, peningkatan kadar kreatinin serum, kadar urea nitrogen serum, abnormalitas pada histologi ginjal, elektrolit atau abnormalitas lain karena kerusakan tubulus. Gagal ginjal dapat disebabkan oleh glomerulonefritis dan obat-obat nefrotoksik seperti aminoglikosida dan anti inflamasi nonsteroid. Sampai saat ini, tidak ada obat yang bekerja spesifik untuk mengatasi penyakit gagal ginjal. Binahong menunjukkan efek memperbaiki fungsi ginjal dengan menurunkan kadar kreatinin serum dan kadar urea serum, sedangkan tempuyung terbukti memiliki efek diuresis dan vasodilatasi pada tikus. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek dan mekanisme nefroprotektif dari ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, serta menentukan dosis kombinasi terbaik dari ekstrak etanol daun binahong dan daun tempuyung dalam memberikan efek nefroprotektif. Ekstrak etanol daun binahong dan daun tempuyung diekstraksi dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen ekstrak etanol daun binahong adalah 9,76%, sedangkan daun tempuyung adalah 9,69%. Hasil analisis KLT dan KCKT menunjukkan kandungan senyawa viteksin sebesar 12,06 ± 0,13 µg/mg pada ekstrak etanol daun binahong, luteolin sebesar 3,12 ± 0,04 µg/mg dan luteolin-7-O-glukosida sebesar 3,02 ± 0,08 µg/mg pada ekstrak etanol daun tempuyung. Uji nefroprotektif ekstrak etanol daun tempuyung pada hewan gagal ginjal yang diinduksi gentamisin dan piroksikam menunjukkan dosis 100 mg/kg bb dapat menurunkan kadar urea serum sebesar 25-30%, kadar kreatinin serum sebesar 16-23%, menurunkan volume urin, indeks ginjal, kadar TBARS, dan meningkatkan aktivitas katalase secara signifikan terhadap kelompok induksi (p<0,05). Kombinasi ekstrak etanol daun binahong dan daun tempuyung terdiri atas beberapa dosis kombinasi untuk melihat efek ekstrak yang lebih dominan yaitu binahong 25 mg/kg bb + tempuyung 75 mg/kg bb (Bin 25 + Temp 75), binahong 50 mg/kg bb + ii tempuyung 50 mg/kg bb (Bin 50 + Temp 50), dan binahong 75 mg/kg bb + tempuyung 25 mg/kg bb (Bin 75 + Temp 25) serta dibandingkan terhadap ekstrak tunggalnya yaitu binahong 100 mg/kg bb (Bin 100) dan tempuyung 100 mg/kg bb (Temp 100). Semua kelompok kombinasi tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam penurunan kadar urea dan kreatinin serum dibandingkan dengan kelompok ekstrak tunggalnya. Kelompok Bin 75 + Temp 25 menunjukkan penurunan kadar urea dan kreatinin serum yang paling baik. Ginjal hewan uji yang diinduksi berwarna pucat dan ukurannya menjadi lebih besar dibandingkan dengan ginjal normal. Pada kelompok Bin 75 + Temp 25 warna ginjal mulai merah serupa dengan ginjal kelompok normal. Penurunan indeks ginjal terjadi sebesar 0,7-18% pada kelompok yang diberikan ekstrak baik tunggal maupun kombinasinya. Ekstrak binahong, tempuyung, dan kombinasinya dapat menurunkan kadar Kidney injury molecule 1 (KIM-1) dan N-acetyl-?-D-glucosaminidase (NAG) secara signifikan dibandingkan terhadap kelompok induksi. Penurunan NAG terbesar terjadi pada kelompok Bin 75 + Temp 25 sebesar 95,6% dan kadarnya sama dengan normal. Efek antioksidan yang ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, dan kombinasinya adalah dengan menurunkan kadar nitrit oksida (NO) sebesar 32-58%. Penurunan kadar NO paling besar ditunjukkan oleh kelompok Bin 75 + Temp 25. Peningkatan aktivitas SOD oleh kelompok Bin 75 + Temp 25 sebesar 33-57% berbeda signifikan terhadap kelompok induksi. Kelompok Bin 75 + Temp 25 menunjukkan kadar TNF-????yang paling rendah dan tidak berbeda signifikan terhadap kelompok normal. Kelompok Bin 75 + Temp 25 menunjukkan aktivasi ERK 1/2 dan p38 yang berperan dalam pertumbuhan dan proliferasi sel tubulus serta akan memicu diferensiasi sel progenitor CD 24 yang terlihat dari peningkatan ekspresi CD 24 yang berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok induksi. Ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, dan kombinasinya juga dapat menghambat apoptosis sel yang dimediasi oleh caspase3. Hasil qPCR menunjukkan terjadi penurunan ekspresi caspase-3 pada kelompok Bin 75 + Temp 25 sebesar 0,33±0,14 (relatif terhadap ekspresi GAPDH). Hasil analisis histopatologi dengan pewarnaan Periodic Acid Schiff menunjukkan pemberian ekstrak binahong, tempuyung, dan kombinasinya dapat menghambat kerusakan yang terjadi pada ginjal dengan menurunkan persentase kerusakan histopatologi ginjal. Kelompok binahong dosis 75 mg/kg bb + tempuyung dosis 25 mg/kg bb memberikan persentase kerusakan ginjal dengan nilai skor EGTI yang paling rendah dan luas membran brush-border yang serupa dengan kelompok normal. Pemberian ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, dan kombinasinya dapat mencegah pembentukan jaringan kolagen. Kelompok Bin 75 + Temp 25 menunjukkan penurunan luas area kolagen berbeda signifikan terhadap kelompok Temp 100, Bin 50 + Temp 50, dan Bin 25 + Temp 75, tetapi tidak berbeda signifikan terhadap Bin 100. Kelompok kombinasi Bin 75 + Temp 25 menunjukkan efek nefroprotektif terbaik dalam menghambat terbentuknya jaringan kolagen pada hewan gagal ginjal. Kombinasi ekstrak etanol daun binahong dosis 75 mg/kg bb dan daun tempuyung dosis 25 mg/kg bb menunjukkan efek nefroprotektif terbaik dibandingkan dengan dosis kombinasi lainnya dengan menurunkan kadar kreatinin, urea serum, indeks ginjal, kadar TNF-????dengan mekanisme menghambat pelepasan KIM-1, NAG, radikal bebas dan meningkatkan aktivitas SOD, proliferasi sel dengan aktivasi jalur persinyalan MAPK ERK 1/2 dan p38, meningkatkan ekspresi CD 24 untuk diferensiasi sel tubulus, menghambat apoptosis sel dengan menurunkan ekspresi caspase-3, membantu regenerasi membran brush border sel tubulus, dan menghambat terbentuknya fibrosis pada ginjal.